Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Hotel Fitra Buka Suara Soal Lonjakan Harga Saham FITT

Direktur Utama Hotel Fitra International menegaskan bahwa lonjakan harga saham perseroan murni dinamika pasar.
Manajemen PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT) memberikan penjelasan terkait dengan lonjakan harga saham perseroan dalam public expose insidentil, Rabu (21/5/2025)./istimewa
Manajemen PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT) memberikan penjelasan terkait dengan lonjakan harga saham perseroan dalam public expose insidentil, Rabu (21/5/2025)./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten jasa pengelola hotel dan pariwisata, PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT) buka suara mengenai lonjakan harga saham perseroan hingga dikenai suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). 

BEI melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham FITT pada 16 Mei 2025. Suspensi dilakukan dalam rangka cooling down, sebagai bentuk perlindungan terhadap investor.

Hal itu dilakukan lantaran saham FITT melonjak 34,62% pada 14 Mei 2025 dan 24,76% pada 15 Mei 2025. Suspensi saham FITT dibuka oleh BEI mulai perdagangan 19 Mei 2025.

Joni Rizal, Direktur Utama Hotel Fitra International, menegaskan bahwa lonjakan harga saham perseroan murni dinamika pasar. 

“Tidak ada intervensi atau aksi korporasi tertentu yang menjadi pemicu,” ujar Joni dalam paparan publik insidentil, Rabu (21/5/2025).

Saat ini, pemegang saham pengendali tidak mengalami perubahan sejak melepas saham ke publik melalui mekanisme penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). 

Struktur kepemilikan saham FITT setelah penawaran umum terbatas I, yakni PT Gloria Inti Nusantara sebesar 23% atau sebanyak 300 juta saham, Hendra Sutanto 18,94% atau 247 juta saham, masyarakat 58,06% atau 757,27 juta saham. 

Meski menghadapi tantangan di sektor perhotelan, FITT terus berupaya menjaga momentum pertumbuhan bisnis. Perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,91 miliar pada kuartal I/2025, turun 52,95% dari Rp4,06 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Rugi bersih FITT tercatat sebesar Rp2,69 miliar, sedikit meningkat 9,79% dari Rp2,45 miliar pada kuartal I/2024. 

“Kami sedang menyiapkan beberapa strategi untuk mengoptimalkan kinerja sepanjang tahun ini. Dengan memaksimalkan potensi kawasan strategis seperti Majalengka yang memiliki prospek pariwisata menjanjikan,” tutup Joni.

Direktur Keuangan FITT Sukino menyatakan perseroan menyadari masih terdapat tantangan dalam hal pendapatan, tetapi manajemen berkomitmen menjalankan strategi pemulihan dan ekspansi yang terukur. 

“Kami optimistis pada kuartal mendatang dapat melihat perbaikan,” ujar Sukino. 

Direktur Operasional FITT Tomi Tris menambahkan perseroan baru saja memulai pembangunan Kertajati Umrah Park yang digarap oleh PT Fitra Amanah Wisata. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 4 hektare (ha) di Majalengka, dengan pendanaan berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas I sebesar Rp57,81 miliar. 

Kertajati Umrah Park ditargetkan menjadi kawasan terpadu yang menggabungkan fasilitas wisata religi, hotel, dan pusat edukasi perjalanan ibadah. Proyek ini dijalankan melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dan telah memiliki perjanjian kerja sama pemanfaatan lahan dengan masa berlaku 30 tahun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper