Bisnis.com, JAKARTA – Chief Executive Officer (CEO) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan laporan perkembangan rencana investasi strategis Danantara di berbagai sektor kepada Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Rosan, Presiden Prabowo Subianto secara langsung meminta pembaruan terkait rencana investasi strategis Danantara di berbagai sektor. Hal itu dinilai mencerminkan dorongan pemerintah terhadap tata kelola yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana dan pelaksanaan investasi oleh badan usaha milik negara.
"Ini saja tadi diminta oleh Bapak Presiden. Kami meng-update saja beberapa kegiatan yang kami lakukan di Danantara, terutama dari segi investasi ke depan," ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (20/5/2025).
Rosan menegaskan bahwa Danantara tengah memfinalisasi sejumlah proyek investasi di sektor-sektor prioritas seperti penghiliran sumber daya alam, kesehatan, serta energi bersih—termasuk teknologi waste to energy.
Dia menyebut bahwa pendekatan investasi tidak hanya berorientasi pada keuntungan (return), tetapi juga pada penciptaan nilai sosial dan ekonomi, seperti pembukaan lapangan kerja.
“Kami sampaikan kami akan menaruh tim-tim yang kuat dan terbuka juga untuk menaruh juga ahli-ahli yang dibutuhkan. Agar ke depannya dari segi tata kelolanya juga menjadi lebih baik,” jelasnya.
Menurut Rosan, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan investasi yang baik, mulai dari akuntabilitas, transparansi, hingga manajemen risiko dan kepatuhan (compliance).
Hal tersebut, kata Rosan, menjadi landasan agar Danantara dapat menjadi Superholding BUMN yang tidak hanya sehat secara finansial, tetapi juga dapat berperan aktif sebagai penggerak ekonomi nasional.
“Jadi penekanannya ada di situ, juga bagaimana kita lebih mencurangkan lagi dari segi risiko, dari segi compliance, itu juga tadi pembicaraan yang ditekankan,” ucapnya.
Terkait dengan proyek-proyek yang tengah berjalan, Rosan menyatakan bahwa beberapa di antaranya sudah memasuki tahap akhir proses due diligence, mencakup aspek finansial, legal, administrasi, hingga kesiapan teknologi.
“Sudah ada yang hampir final, karena kita kan juga harus melakukan semua proses due diligence ini dengan baik dari segi finansial, dari segi legal, dari segi administrasinya, dari segi teknologinya dan lain-lain,” ujarnya.
Rosan juga memastikan bahwa Danantara akan terbuka kepada publik terkait dengan proyek-proyek yang dijalankan.
Transparansi ini, katanya, merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap dana yang dikelola sekaligus komitmen untuk menjadikan Danantara sebagai entitas yang berintegritas dan berdampak luas.
“Yang paling penting juga prosesnya ini kita sudah lakukan secara benar, secara kompetensi dan sesuai dengan aturan yang ada,” pungkas Rosan.