Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham INET, AIMS, dan TIRA Masuk Papan Pemantauan Khusus BEI Mulai Besok

Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan tiga saham ke papan pemantauan khusus, yaitu INET, TIRA, AIMS.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan tiga saham ke dalam papan pemantauan khusus, yaitu PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET), PT Tire Austenite Tbk. (TIRA), dan PT Artha Mahiya Investama Tbk. (AIMS).

Ketiga saham itu sebelumnya tercatat dalam papan pengembangan. Dari tiga saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus, dua di antaranya dikenakan penghentian sementara perdagangan atau suspensi selama lebih dari satu hari BEI yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan, yaitu INET dan TIRA.

Berdasarkan data BEI, saham Sinergi Inti Andalan (INET) disuspensi sejak perdagangan 29 April 2025. Saham INET disuspensi setelah meroket 120,06% dari level Rp87 per saham pada 9 April 2025 ke level Rp192 per saham pada 28 April 2025.

Pada periode yang sama, saham TIRA meningkat dari level Rp1.590 ke level Rp2.380. Dengan demikian, TIRA melonjak 49,68% pada periode 9-28 April 2025. 

Akibatnya, saham INET dan TIRA digembok BEI sejak 29 April 2025 dan suspensi baru dibuka pada Kamis (15/5/2025). 

Sementara itu, Kepala Divisi PLP BEI Teuku Fahmi Ariandar menerangkan AIMS tercatat dalam kriteria tidak membukukan pendapatan atau tidak ada perubahan pendapatan pada laporan keuangan terakhir, dibandingkan dengan laporan sebelumnya. 

Alhasil, ketiga saham itu mengalami perubahan papan pencatatan, dari papan pengembangan menjadi papan pemantauan khusus.

“Perubahan ini mulai efektif pada 15 Mei 2025,” kata Teuku dalam keterangannya, dikutip Rabu (14/5/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper