Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen permen jelly merek Yupi, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) membukukan laba bersih Rp167,2 miliar hingga kuartal I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, YUPI mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp167,2 miliar hingga kuartal I/2025 naik 8,4% secara tahunan (year on year/yoy) dari laba bersih Rp154,2 miliar pada kuartal I/2024.
Lain hal dengan pendapatan YUPI dari kontrak dengan pelanggan, tercatat sebesar Rp699,6 miliar hingga kuartal I/2025 mengalami penurunan 9,3% yoy dibandingkan Rp772 miliar pada kuartal I/2024.
Secara rinci, pendapatan YUPI yang berasal dari domestik sebesar Rp559,6 miliar hingga kuartal I/2025, turun 6,2% yoy dari posisi Rp596,8 miliar pada kuartal I/2024.
Sementara itu, pendapatan YUPI dari ekspor tercatat sebesar Rp156,6 miliar hingga kuartal I/2025, juga turun 16,1% yoy dari Rp186,7 miliar pada kuartal I/2024.
Kemudian, pendapatan dari kedua sumber tersebut dikurangi potongan penjualan menghasilkan pendapatan bersih mencapai Rp699,6 miliar hingga kuartal I/2025, turun dari Rp772 miliar pada kuartal I/2024.
Baca Juga
Selanjutnya, YUPI juga mencatat beban pokok penjualan yang turun 10,1% yoy menjadi Rp462,8 miliar hingga kuartal I/2025 dari Rp515,1 miliar pada kuartal I/2024.
Laba kotor YUPI tercatat sebesar Rp236,8 miliar hingga kuartal I/2025 turun 7,8% yoy dari sebesar Rp256,8 miliar pada kuartal I/2024.
Kemudian, untuk total aset YUPI mencapai Rp3,4 triliun hingga kuartal I/2025, dari Rp2,6 triliun pada Desember 2024.
Adapun, liabilitas YUPI mencapai Rp469,5 miliar hingga kuartal I/2025, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp428,4 miliar. Lalu, ekuitas YUPI sebesar Rp3 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp2,2 triliun.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.