Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Harga Emas Usai Melorot Gegara The Fed Tahan Suku Bunga

Harga emas melorot setelah keputusan The Fed menahan suku bunga acuannya. Bagaimana kemudian proyeksi harga emas ke depan?
Pengiriman emas batangan perdana PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Antam/Dok. Freeport Indonesia
Pengiriman emas batangan perdana PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Antam/Dok. Freeport Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas melorot setelah keputusan The Fed menahan suku bunga acuannya. Bagaimana kemudian proyeksi harga emas ke depan?

Melansir Reuters pada Kamis (8/5/2025), harga emas di pasar spot, yang sudah turun lebih dari 1% sebelum pertemuan The Fed. Kemudian, harga emas merosot lebih jauh setelah komentar Ketua The Fed Jerome Powell. 

Harga emas turun 1,8% menjadi US$3.368,42 per troy ounce, sementara harga emas berjangka AS melemah 0,9% pada US$3.391,9 per troy ounce.

Tekanan harga emas dunia terjadi usai keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,50%.

Analis pasar dari Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menyatakan terjadi tekanan jual emas seiring dengan kebijakan moneter The Fed. Namun, tekanan jual bersifat sementara karena secara fundamental, prospek jangka panjang emas masih positif. 

Dia menjelaskan secara teknikal, pola candlestick yang didukung oleh indikator moving average masih menunjukan dominasi tren bullish. 

Menurutnya, target penguatan jangka pendek diperkirakan berada di kisaran US$3.437. Namun, jika terjadi pembalikan arah atau reversal, level support terdekat berada di sekitar US$3.363.

Andy menjelaskan dalam keputusan terbarunya, The Fed memang kembali menahan suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut pada 2025 seiring dengan kondisi ekonomi. Namun, The Fed tetap fleksibel dan siap merespons perubahan signifikan.

"Dengan pasar yang masih sensitif terhadap arah kebijakan The Fed, harga emas saat ini menghadirkan peluang menarik sekaligus tantangan," kata Andy dalam keterangan tertulis pada Kamis (8/5/2025).

Terdapat pula ketidakpastian yang mendorong pelaku pasar untuk kembali melirik emas sebagai aset safe haven.

Faktor eksternal lainnya yang memengaruhi harga emas adalah perkembangan hubungan dagang antara AS dan China. Rencana pertemuan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng di Swiss menurunkan kekhawatiran pasar terhadap ketegangan perdagangan. 

Namun, dampaknya terhadap harga emas diperkirakan hanya bersifat jangka pendek karena pasar tetap mencermati risiko geopolitik global.

Andy menambahkan permintaan emas oleh bank sentral global serta konflik geopolitik yang masih berlangsung juga menjadi faktor utama yang menopang prospek penguatan harga emas ke depan. 

"Situasi yang ada memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian kebijakan moneter dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global," katanya.

Sementara itu, pedagang logam independen Tai Wong mengatakan kebijakan moneter The Fed terbaru memang membuat pasar sedikit tidak puas yang tidak akan mengubah bias bullish emas yang kuat. 

"Penurunan pun terjadi karena emas adalah satu-satunya pasar yang membuat investor sangat yakin," katanya dilansir Reuters.

Adapun, emas yang dipandang sebagai aset safe haven di masa yang tidak pasti, telah melonjak 28,6% tahun ini, di tengah risiko geopolitik dan pembelian bank sentral yang kuat. Bank sentral China menambah cadangan untuk bulan keenam berturut-turut pada April 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper