Bisnis.com, JAKARTA – PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH) akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (8/5/2025), setelah merampungkan IPO senilai Rp69,9 miliar.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Cipta Sarana Medika menerbitkan sebanyak 530 juta saham atau 20,78% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Saham perdana DKHH dibanderol Rp132 per saham sehingga perseroan meraih dana dari penawaran perdana itu sebesar Rp69,90 miliar.
DKHH juga mengalokasikan sebesar 15% sahamnya untuk investor ritel atau sebesar Rp20 miliar. Dalam periode penawaran umum saham DKHH, jumlah pemesanan yang masuk pada penjatahan terpusat mencapai Rp3,8 triliun. Artinya, saham DKHH mengalami oversubscribed sebanyak 190 kali dalam penjatahan terpusat (pooling allotment).
Mewakili penjamin pelaksana emisi IPO Cipta Sarana Medika, Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Wilson Sofan menilai oversubscribed ini menandakan partisipasi masyarakat yang begitu tinggi terhadap IPO DKHH di tengah ketidakpastian kondisi pasar.
”Respons masyarakat yang luar biasa ini mencerminkan tingkat kepercayaan para pelaku pasar terhadap prospek bisnis jangka panjang perseroan,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (8/5/2025).
Direktur Utama Cipta Sarana Medika Satria Muhammad Wilis menerangkan dana yang masuk saat IPO akan digunakan perseroan untuk ekspansi bisnis. Dia berharap, hal itu akan berdampak positif terhadap kinerja DKHH.
”Dengan adanya gedung baru dan penambahan fasilitas di rumah sakit yang sudah ada, kami percaya hal ini akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan di masa mendatang,” katanya dalam rilis resmi, dikutip Kamis (8/5/2025).
Adapun, alokasi dana IPO akan digunakan sebagian besar atau Rp40,76 miliar untuk pembangunan gedung baru di sekitar area DKH Cibadak.
Selain itu, sekitar Rp3,62 miliar dana IPO akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian CT-Scan, alat medis, atau alat non-medis yang akan menunjang kerja perseroan.
Selanjutnya, sekitar Rp612 juta akan digunakan untuk merenovasi RS DKH Cibadak dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.