Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Hijau Jelang Akhir Pekan, Terdorong Data Tenaga Kerja AS

Tom DeMark, analis teknikal veteran menilai pasar saham AS berpotensi terperosok turun ke teritori bearish dalam beberapa bulan ke depan.
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat Wall Street ditutup menghijau jelang akhir pekan ini terdorong sentimen data pekerja AS. 

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 naik lebih dari 1% pada Jumat (2/5/2025). Lebih terperinci, indeks S&P 500 naik 1,5%, Nasdaq 100 naik 1,6%, Dow Jones Industrial Average menguat 1,4%, dan MSCI World Index melaju 1,5%.

Bloomberg mencatat kuatnya data pekerja AS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap tangguh. Hal itu meredakan kekhawatiran tentang dampak kebijakan Presiden AS Donald Trump terhadap ekonomi. Ditambah lagi, tensi perang dagang AS-China juga cenderung melandai.

Kevin Thozet, anggota komite investasi Carmignac di Paris, menilai puncak ketidakpastian kebijakan telah terlewati. 

“Masih terjadi negosiasi-negosiasi, dan Trump sepertinya telah melonggarkan sejumlah kebijakannya. Ditambah lagi, musim laporan keuangan cenderung positif. Jadi secara keseluruhan sentimennya tidak terlalu buruk,” ungkapnya seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (3/5/2025). 

Meskipun Wall Street mengalami reli, sejumlah kekhawatiran terhadap dampak terburuk perang dagang AS masih belum berakhir. Tom DeMark, analis teknikal veteran menilai pasar saham AS berpotensi terperosok turun ke teritori bearish dalam beberapa bulan ke depan. 

Sementara itu, manajer investasi PRSPCTV Capital LLC Lawrence Creatura mengatakan terlalu cepat untuk menyimpulkan bahwa berita tentang tarif dagang berdampak terhadap perusahaan-perusahaan AS.

“Mungkin terlalu dini. Banyak fenomena yang ditakutkan publik belum tecermin dalam data.”

Alasannya, perusahaan-perusahaan AS melaporkan kinerja keuangan untuk periode 1 Januari—31 Maret 2025, sedangkan pengumuman tarif Trump dilakukan pada 2 April 2025. 

Meski begitu, saham Apple anjlok 3,7% pada Jumat (2/5/2025) ditekan rilis laporan keuangan yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pertumbuhan dan dampak tarif Trump. 

Sementara itu, saham Amazon juga terkoreksi sejalan dengan pernyataan perusahaan yang tengah menghadapi iklim bisnis yang menantang dalam beberapa bulan ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper