Bisnis.com, JAKARTA – PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2025. Pendapatan MAPA naik menjadi Rp4,3 triliun pada 3 bulan pertama 2025.
Pendapatan bersih MAPA pada kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp4,3 triliun. Pendapatan ini meningkat 17% dibandingkan dengan Rp3,7 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba kotor MAPA juga tercatat naik 15,4% menjadi Rp2,0 triliun, dengan laba usaha tumbuh 15,5% menjadi Rp468 miliar. Sementara itu, EBITDA MAPA tercatat sebesar Rp798 miliar.
Adapun, laba bersih MAPA mengalami peningkatan sebesar 19,5% year-on-year (YoY) menjadi Rp339 miliar pada kuartal I/2025, dari Rp283 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAPA Ratih D. Gianda menuturkan kinerja MAPA pada kuartal I/2025 didukung oleh libur Lebaran yang berlangsung lebih awal pada tahun ini, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dari top line hingga bottom line.
"Kami memaksimalkan momentum tersebut dengan perencanaan inventory yang matang untuk memastikan tersedianya produk yang tepat pada brand unggulan MAPA. Awal yang menjanjikan ini memberikan landasan positif untuk tahun ini dan memperkuat kesiapan kami dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang,” ujar Ratih dalam keterangan resminya.
Dia melanjutkan pada kuartal pertama, MAPA terus memperkuat strategi multichannel-nya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh price point, termasuk dengan adanya penambahan brand Pazzion ke dalam portofolio perusahaan Grup MAP itu.
Seiring dengan hal ini, menurutnya MAPA terus memperkuat kanal digitalnya, dan mengoperasikan 30 online platform pada akhir kuartal I/2025.
“Ke depannya, MAA akan terus meningkatkan inovasi dan consumer engagement melalui produk yang terkurasi, serta menyempurnakan pengalaman berbelanja secara menyeluruh," ucapnya.
Ratih juga menuturkan seiring dengan tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi secara keseluruhan, prioritas utama MAPA adalah menjaga nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan melalui inventory control yang disiplin dan efisiensi biaya.
"Kami percaya bahwa model bisnis MAA yang terintegrasi akan mengoptimalkan potensi dari portofolio kami, dan mendorong pertumbuhan Perusahaan hingga akhir 2025 dan seterusnya,” tutur Ratih.