Bisnis.com, JAKARTA – Laba bersih PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) melonjak 97,3% secara year-on-year (YoY) dari Rp325,97 miliar pada kuartal I/2024 menjadi Rp643,32 miliar pada kuartal I/2025.
Peningkatan laba bersih Matahari sejalan dengan penjualannya yang meningkat sepanjang Januari-Maret 2025 terutama disebabkan oleh pergeseran waktu periode Lebaran. Berdasarkan data perseroan, total penjualan bruto sebesar Rp 4,6 triliun pada kuartal I/2025, mencerminkan peningkatan 24,6% dari tahun sebelumnya Rp3,73 triliun.
Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih perseroan meningkat sebesar 21,5% YoY menjadi Rp2,39 triliun pada kuartal I/2025 dari sebelumnya Rp1,96 triliun pada kuartal I/2024.
Secara geografis, pendapatan bersih LPPF bersumber dari Pulau Jawa Rp1,47 triliun, Sumatra Rp470,64 miliar, Kalimantan Rp366,31 miliar, dan lainnya Rp81,68 miliar.
Pada kuartal I/2025, Matahari juga mencatatkan beban pokok pendapatan yang meningkat 11,46% menjadi Rp760 miliar dari Rp682 miliar pada kuartal I/2024.
Margin kotor LPPF tercatat meningkat menjadi 35,4%, naik dari 34,9% pada kuartal I/2024. EBITDA Matahari Department Store juga meningkat 66,1% dari sebelumnya Rp519 miliar menjadi Rp863 miliar.
Monish Mansukhani, CEO Matahari, menerangkan kinerja kuartal I/2025 mencerminkan tantangan pasar saat ini, terutama dampak dari lesunya belanja konsumen selama musim Lebaran.
"Meskipun menghadapi tantangan ini, kami tetap fokus untuk memperkuat model operasi kami guna menghadirkan ragam produk yang berfokus pada pelanggan dan memastikan saluran penjualan kami terus diminati pelanggan kami," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).
Ke depan, lanjutnya, Matahari terus menjalankan prioritas strategis untuk meningkatkan profitabilitas. Perusahaan juga berupaya melakukan optimalisasi gerai pada 2025. Hingga akhir 2024, LPPF tercatat memiliki 143 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Strategi optimalisasi gerai itu difokuskan pada peningkatan produktivitas dan efisiensi tenaga kerja, serta berupaya menurunkan biaya produk untuk meningkatkan profit perseroan.
Matahari juga berupaya membuat berbagai macam produk baru pada 2025, dengan berkolaborasi dengan berbagai vendor untuk menambah koleksi dan menambah merek-merek baru di gerai Matahari.