Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak dunia turun pada Selasa (29/4/2025) karena investor menurunkan ekspektasi pertumbuhan permintaan mereka akibat perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China.
Melansir Reuters, harga minyak mentah jenis Brent turun 25 sen, atau 0,4%, menjadi US$65,61 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 18 sen, atau 0,3%, menjadi US$61,87 per barel. Kedua harga minyak acuan tersebut turun lebih dari US$1 pada Senin (28/4/2025) kemarin.
Dorongan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membentuk kembali perdagangan dunia dengan mengenakan tarif pada semua impor AS telah menciptakan risiko tinggi bahwa ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi tahun ini, menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
China, yang terkena tarif paling tinggi dari semua itu, telah menanggapi dengan mengenakan pungutannya sendiri terhadap impor AS, yang memicu perang dagang antara dua negara konsumen minyak teratas. Hal itu telah mendorong para analis untuk secara tajam menurunkan perkiraan permintaan dan harga minyak mereka.
Barclays telah memangkas perkiraan harga minyak mentah Brent 2025 sebesar US$4 menjadi US$70 per barel, dengan alasan meningkatnya ketegangan perdagangan dan perubahan strategi produksi oleh kelompok OPEC+ sebagai pendorong surplus pasokan minyak 1 juta barel per hari tahun ini.
Beberapa anggota OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, akan menyarankan percepatan kenaikan produksi untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni 2025, ujar salah seorang sumber kepada Reuters pekan lalu.
Baca Juga
"Penurunan harga [minyak] yang substansial tampaknya mungkin terjadi jika negara-negara pengekspor meningkatkan produksi," kata analis minyak Philip Verleger dalam sebuah catatan.
Sementara itu, persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik sekitar 500.000 barel dalam minggu yang berakhir pada tanggal 15 April, menurut jajak pendapat awal Reuters terhadap para analis pada Senin.
Kelompok industri American Petroleum Institute akan menerbitkan estimasinya mengenai persediaan minyak AS pada hari Selasa. Angka resmi dari Badan Informasi Energi akan menyusul pada Rabu (30/4/2025).