Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat 0,54% ke Level 6.759,60 Pagi Ini (29/4)

IHSG) dibuka menguat 0,54% ke level 6.759,60 pada perdagangan awal pekan hari ini, Selasa (29/4/2025).
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat telepon pintar di Jakarta, Minggu (23/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat telepon pintar di Jakarta, Minggu (23/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,54% ke level 6.759,60 pada perdagangan awal pekan hari ini, Selasa (29/4/2025).

Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG naik 0,54% atau 36,63 poin ke level 6.759,60 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 6.748 hingga 6.762.

Total perdagangan saham mencapai 218,91 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp168,16 miliar dan frekuensi sebanyak 21.156 kali. Tercatat 267 saham menguat, 53 saham melemah, dan 217 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap Bursa tercatat mencapai Rp11.737 triliun.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan pada perdagangan hari ini IHSG berpeluang menguat menguji resistance level 6.800 setelah perdagangan kemarin, Senin (28/4/2025), IHSG membukukan kenaikan sebesar 0,66% atau 44,05 poin menuju posisi 6.722,96.

Valdy Kurniawan menilai penguatan IHSG pada perdagangan kemarin memvalidasi resistance breakout di level 6.660. Penguatan didukung oleh kenaikan volume transaksi dan secara teknikal terbentuk pelebaran positive slope pada MACD.

Namun, terdapat faktor yang mendasari kekhawatiran bahwa penguatan IHSG tidak sustainable, yakni investor asing yang masih cenderung lanjutkan net sell selama fase bullish reversal IHSG sejak 8 April 2025.

Meski begitu, IHSG berpeluang mencoba tutup gap di 6.770-6.870 pada pekan ini.

Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Dari luar negeri, sentimen relatif masih berkutat dengan isu tarif, diantaranya sikap AS yang melunak terhadap China.

Terdapat potensi trade deal dengan sejumlah negara yang bernegosiasi dengan AS. Kemudian, tekanan dari dalam negeri AS, khususnya tekanan politik juga berpotensi mendorong Presiden AS, Donald Trump untuk mendorong kesepakatan.

Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi rilis data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal I/2025.

"Menarik untuk dicermati apakah realisasi FDI masih dapat bertahan di double digit, mengingat isu tarif sudah mulai digaungkan di kuartal I/2025, bersamaan dengan sejumlah kebijakan domestik yang dinilai sempat memicu sikap wait and see dari pelaku pasar," tulis Valdy dalam risetnya pada Selasa (29/4/2025).

Seiring dengan kondisi tersebut, Phintraco Sekuritas menilai terdapat sejumlah saham yang patut diperhatikan. Deretan saham yang direkomendasikan hari ini antara lain PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Indika Energy Tbk. (INDY).

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper