Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi yang menaungi Gojek dan Goto Financial, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja keuangan kuartal I-2025 dibandingkan dengan kuartal I-2024 atau year on year (YoY).
Hasilnya, perseroan mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan mecapai Rp 393 miliar untuk periode Januari - Maret 2025, dibandingkan dengan kuartal I-2024 yang masih mencatatkan rugi EBITDA yang disesuaikan Rp 146 miliar.
Nilai transaksi bruto atau GTV inti Grup tumbuh 54% yoy menjadi Rp 83,2 triliun sedangkan GTV Grup tumbuh 24% yoy menjadi Rp 144,6 triliun.
Pada kuartal I tahun ini, perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4,2 triliun, meningkat 4% dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,08 triliun.
Sementara itu, jika dihitung berdasarkan proforma, pendapatan bersih GOTO naik 37% di Q1-2025 ini menjadi Rp4.23 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp3,08 triliun. Arus kas dari aktivitas operasional GOTO juga mencatatkan positif Rp 301 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Indikator proforma mengasumsikan Tokopedia dan usaha pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi dari Grup GoTo sejak 1 Januari 2024.
Perseroan juga mencatatkan EBITDA yang disesuaikan tertinggi untuk unit bisnis Fintech dan On-Demand Services. Fintech mencatatkan rekor EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp47 miliar, dan pertumbuhan pendapatan bersih 90% YoY seiring dengan terus berkembangnya portofolio pinjaman.
Adapun EBITDA yang disesuaikan untuk On-Demand Services mencetak rekor Rp314 miliar seiring dengan upaya unit bisnis yang fokus pada efisiensi dan eksekusi strategi yang berorientasi pada profitabilitas
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengatakan perseroan memulai tahun ini dengan momentum yang kuat, mencetak rekor baru dan kinerja kuartalan yang menguntungkan. Hal ini mencerminkan eksekusi yang disiplin dari strategi perusahaan dan kekuatan model ekosistem perseroan.
“Kami terus mengoptimalkan basis pelanggan kami untuk mencakup segmen pengguna premium yang memiliki daya beli tinggi dengan tingkat keterlibatan yang tetap tangguh sehingga memberikan stabilitas lebih kuat bagi bisnis kami,” kata, dalam siaran pers, Selasa (29/4).
Pada saat yang sama, katanya, perseroan terus meningkatkan penawaran di semua segmen yang didorong oleh inovasi produk berkelanjutan dan investasi di bidang teknologi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih baik dan mendorong ekspansi yang lebih luas.
“Seluruh upaya ini memperluas jangkauan kami, meningkatkan profitabilitas, dan memposisikan bisnis untuk pertumbuhan jangka panjang,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, menambahkan perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan profitabilitas di seluruh bisnis walaupun di bulan Ramadhan yang tahun ini jatuh pada kuartal pertama, biasanya terjadi perlambatan pertumbuhan di tingkat Grup.
“Bisnis pinjaman kami terus menjadi pendorong pertumbuhan, dengan portofolio pinjaman konsumen yang tumbuh 108% secara tahunan,” katanya.
Simon mengatakan, untuk On-Demand Services, perseroan mencatatkan perbaikan margin tiga kuartal berturut-turut, dan GTV meningkat 17%6 dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
“Awal yang kuat ini merefleksikan kekuatan bisnis kami dan kemampuan kami untuk menavigasi tantangan makroekonomi. Kami memperkirakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di sisa tahun 2025 dan tetap yakin dapat mencapai pedoman EBITDA yang disesuaikan untuk tahun penuh sebesar Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun,” kata Simon.