Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Gejolak Trump, Peminat Kripto Terus Tumbuh

Kendati menghadapi ketidakpastian akibat tarif impor Amerika Serikat (AS), peminat investasi aset kripto terus meningkat baik secara global maupun domestik.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Gejolak pasar yang tak terkendali akibat perang tarif Donald Trump tidak menghentikan investor kripto, baik secara global maupun domestik, peminat kripto pun terus bertumbuh.

Di Amerika Serikat (AS), para penerbit Exchange Traded Fund (ETF) atau reksa dana Bitcoin untuk meluncurkan gelombang baru dana yang diperdagangkan di bursa.

Sementara semangat para investor mulai memudar di Wall Street, inovasi keuangan dalam industri ETF tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Penerbit telah mencetak rata-rata 75 ETF baru per bulan tahun ini, dibandingkan dengan 59 pada 2024, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg Intelligence.

April saja telah ada debut 63 ETF bersama dengan lusinan pengajuan baru. Campuran ini mencakup taruhan dengan leverage pada Exxon Mobil Corp., kendaraan tematik yang melacak energi nuklir, dan dana yang berupaya untuk mendapatkan keuntungan dari permainan arbitrase yang eksotis pada Strategi raksasa Bitcoin milik Michael Saylor.

Pendorong berita produk baru adalah harapan semangat spekulatif di antara pedagang harian yang menyukai volatilitas akan terus menyala terang, bahkan saat aksi jual saham dan kecemasan resesi meredakan selera investasi di pasar yang lebih luas.

S&P 500 turun 11% dari puncaknya pada Februari dan telah mengejutkan investor dengan perubahan yang tak terduga bulan ini. Indeks Volatilitas Cboe, yang dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, mencapai level tertinggi sejak 2020 pada awal April.

“Industri ETF selalu oportunistik. Pertanyaan yang lebih menantang ke depannya adalah: solusi apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh investor, dan apa yang tidak penting?” kata Todd Sohn di Strategas dilansir dari Bloomberg, Sabtu (26/4/2025).

Kisaran dana baru mencerminkan pergeseran identitas yang lebih luas di pasar ETF AS senilai US$10 triliun, yang terus menghasilkan strategi saham dan obligasi pasif yang sudah lama ada bersama dengan produk yang semakin spekulatif.

Tidak semua penawaran berada dalam kategori berisiko tinggi, dengan ETF global berkapitalisasi kecil iShares dan dana yang berfokus pada India dari Goldman Sachs di antara para pelapor baru.

Sementara itu, memasuki kuartal II/2025, pasar kripto menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan rebound harga Bitcoin (BTC) yang kembali ke level US$94.000 ribu setelah sebelumnya sempat turun ke kisaran US$76.000.

Investor kripto di Indonesia diprediksi terus naik mencapai 28,65 juta pada tahun ini. Seiring dengan peningkatan jumlah investor perusahaan pedagang aset kripto juga turut mencatatkan lonjakan pengguna.

Industri kripto di Indonesia diyakini akan terus tumbuh dengan baik. Berdasarkan data dari Statista, jumlah investor kripto di Indonesia pada 2025 ini diproyeksikan mampu mencapai 28,65 juta investor. Angka proyeksi tersebut mengindikasikan adanya peningkatan popularitas dan kesadaran pada investasi aset crypto.

Adapun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) konsumen kripto telah mencapai 13,31 juta per Februari 2025. Data tersebut terus bertumbuh dari bulan sebelumnya yang sebanyak 12,92 juta.

Menyambut pulihnya pasar kripto, PT Pintu Kemana Saja (Pintu), aplikasi kripto domestik, mengadakan Moon Rush Pintu Trading Competition Mei 2025 dengan total hadiah mulai dari Rp100 juta sekaligus meluncurkan fitur terbaru, yaitu fitur 'Share' yang memungkinkan pengguna untuk membagikan momen trading.

Head of Product Marketing Pintu Iskandar Mohammad mengungkapkan kompetisi trading ini menjadi kesempatan besar bagi trader crypto Indonesia untuk mengasah kemampuan trading mereka, menguji strategi, dan berkompetisi untuk meraih hadiah mulai dari Rp100 juta.

"Kompetisi ini bukan hanya tentang hadiah, tetapi juga bertujuan untuk mendorong peserta mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang aset crypto dan mengasah kemampuan dalam meramu strategi trading yang efektif,” tuturnya.

Ini juga menjadi momen yang menarik lanjutnya, saat trading kripto digalakan, peserta dapat membagikan pencapaiannya sekaligus mengedukasi orang lain mulai berinvestasi di kripto. Fitur ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya investasi kripto.

“Melalui inovasi, kami berkomitmen terus mendorong perkembangan industri crypto dan memastikan bahwa setiap kegiatan trading serta investasi crypto dapat dilakukan melalui aplikasi yang terdaftar dan patuh pada regulasi Indonesia. Kami percaya, industri crypto di Indonesia akan semakin berkembang dan memberikan perlindungan maksimal bagi setiap investor,” urainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper