Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I/2025 dengan menorehkan kenaikan laba bersih dan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) laba bersih AUTO naik 6,43% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp505,57 miliar, dibandingkan periode 3 bulan pertama tahun 2024 sebesar Rp475,02 miliar.
Seiring tumbuhnya laba bersih perseroan, pendapatan bersih AUTO juga terpantau naik 6,45% menjadi Rp4,89 triliun sepanjang kuartal I/2025, dibandingkan periode sama 2024 sebesar Rp4,59 triliun.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari manufaktur komponen otomotif sebesar Rp2,63 triliun, diikuti segmen perdagangan sebesar Rp2,25 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp378,39 miliar.
Adapun, penjualan pihak ketiga lokal AUTO naik 4,34% YoY menjadi Rp2,71 triliun, sedangkan penjualan ekspor pihak ketiga juga naik menjadi Rp437,07 miliar dibandingkan kuartal 1/2024 sebesar Rp397,19 miliar.
Sejalan dengan naiknya pendapatan, beban pokok AUTO sepanjang kuartal I/2025 juga terkerek 6,08% menjadi Rp4,09 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,86 triliun.
Baca Juga
Meski begitu, laba bruto perseroan tercatat naik 8,42% menjadi Rp796,08 miliar dibandingkan akhir Maret 2024 sebesar Rp734,24 miliar.
Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan AUTO naik 4,61% YoY menjadi Rp605,56 miliar, sedangkan beban pajak penghasilan AUTO meningkat menjadi Rp74,74 miliar dibandingkan kuartal I/2024 sebesar Rp67,86 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset AUTO tercatat naik menjadi sebesar Rp22,02 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan posisi akhir Desember 2024 sebesar Rp21,03 triliun.
Liabilitas perseroan juga terpantau naik menjadi Rp5,89 triliun, dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp5,44 triliun. Sementara itu, ekuitas AUTO tercatat sebesar Rp16,13 triliun per akhir Maret 2025, naik dari posisi Desember 2024 sebesar Rp15,58 triliun.
Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode AUTO tercatat sebesar Rp3,86 triliun atau melonjak 30,95% YoY dibandingkan periode Desember 2024 sebeesar Rp2,95 triliun.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.