Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta BEI memang telah berupaya menggenjot porsi kepemilikan lokal di pasar saham. OJK misalnya mendorong masuknya lembaga keuangan BUMN atau Danantara ke pasar saham.
"Yang juga kami ingin dorong adalah penguatan investasi domestik di pasar modal, khususnya oleh investor institusional, termasuk di dalamnya dari lembaga jasa keuangan milik pemerintah atau BUMN," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada beberapa waktu lalu.
OJK kemudian berkoordinasi dengan Danantara sebagai superholding BUMN untuk mendorong kemungkinan lebih besar lagi bagi lembaga jasa keuangan yang ada di bawah Danantara berinvestasi di pasar modal.
Pembicaraan dengan Danantara menurutnya sudah dilakukan. Berbagai hal yang akan dan telah dilakukan diharapkan membuahkan hasil-hasil yang lebih konkret bagi pendalaman sektor keuangan.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik juga mengatakan Bursa melakukan berbagai upaya untuk meredam larinya dana asing atau outflow asing. Bursa misalnya melakukan pendalaman dari sisi investor dengan terus mendorong pertumbuhan investor domestik.
"Agar basis investor domestik lebih kuat. Agar pasar lebih stabil saat kondisi dana asing keluar atau masuk," tutur Jeffrey.
Menurutnya, dengan basis investor domestik yang kuat, pasar lebih stabil dan lebih kuat dalam menghadapi keluarnya dana asing.