Bisnis.com, JAKARTA — Emiten data center afiliasi Otto Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) menjajaki peluang untuk melakukan pemecahan nilai saham atau stock split.
Corporate Secretary DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan pihaknya belum bisa mengumumkan secara detail mengenai pelaksanaan stock split. Menurutnya, aksi ini masih berada dalam tahap penjajakan awal.
"Kami masih terus berdiskusi dengan regulator untuk memastikan kalaupun sampai jalan, jalan di waktu yang pas dan memberikan keuntungan yang positif bagi seluruh pemegang saham," kata Nicholas dalam paparan publik DCII, Selasa (22/4/2025).
Dia melanjutkan saat ini pihaknya belum bisa berbicara banyak mengenai stock split.
Nicholas juga mengatakan DCI Indonesia mengimbau seluruh pemangku kepentingan di pasar untuk selalu memonitor pelaksanaan stock split ini ke depannya.
Sebelumnya, pada Februari lalu DCII melalui keterbukaan informasi menyampaikan perseroan memiliki rencana untuk melakukan pemecahan saham. Hal tersebut menurut DCII telah dikomunikasikan dengan regulator melalui surat permohonan persetujuan prinsip dalam rangka pemecahan saham No. 004/2025 tanggal 19 Februari 2025.
Adapun hingga pukul 15.00 WIB, saham DCII diperdagangkan pada level Rp167.050 per saham. Saham DCII melemah 1,74% atau Rp2.950 poin.
Saham DCII kini menjadi saham dengan harga termahal di Bursa Efek Indonesia. Sejak awal tahun, saham DCII bergerak pada rentang harga Rp40.100 hingga Rp226.150 per saham.
Di sisi lain, saham DCII juga tercatat menjadi salah satu saham dengan kinerja tertinggi sepanjang 2025. Saham DCII telah naik 296,79% sejak awal tahun 2025 ini.