Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diramal Tembus 6.600 dalam Jangka Pendek, Saham Antam (ANTM) Jadi Pilihan

Mirae Asset Sekuritas memproyeksi pergerakan IHSG akan berada direntang 6.000-6.600 dalam jangka pendek dengan saham Antam (ANTM) menjadi pilihan.
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas memproyeksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada direntang 6.000-6.600 dalam jangka pendek dengan saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menjadi pilihan analis.

Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa proyeksi tersebut masih dibayangi oleh ketidakpastian global yang hingga saat ini masih sangat tinggi.

"Untuk IHSG jangka pendek, [target] mungkin sekitar 6.000-6.500, mungkin bisa sampai 6.600. Agak-agak susah sekarang soalnya fluktuasinya sangat tinggi," katanya kepada awak media belum lama ini, dikutip Senin (21/4/2025).

Selain itu, dia mengatakan bahwa dengan keadaan ekonomi global yang tidak pasti akibat tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, saham yang saat ini layak untuk dicermati yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).

Menurutnya harga komoditas terus meningkat saat ini, yakni komoditas emas, sehingga emiten tambang emas layak untuk dilirik.

"Salah satu emiten yang saat ini harga sahamnya lagi mengalami tren kenaikan itu ANTM. Memang yang masih dalam cover kami itu ANTM, jadi kami masih rekomendasi ANTM, tetapi overall secara sentimen pasti juga akan terdampak positif dengan kenaikan harga emas," ujarnya.

Adapun terkait dengan rencana intervensi dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk menjadi penyedia likuiditas (liquidity provider) di pasar modal, langkah itu dinilai dapat berpotensi menahan pelemahan IHSG.

“Saya juga sebenarnya kurang setuju dengan dividen BUMN [digunakan] untuk menjaga liquidity yang seharusnya digunakan untuk lebih mendorong ekonomi, karena janjinya dividen [BUMN] digunakan untuk membiayai investasi,” ucapnya.

Menurutnya, langkah tersebut bisa membantu stabilisasi jangka pendek, namun dia mengingatkan sebaiknya penggunaan dana dividen BUMN tidak digunakan terlalu besar untuk intervensi pasar.

“Ini istilahnya stabilisasi market untuk menjaga kepercayaan, dalam jangka pendek oke, tetapi mungkin tidak boleh terus-terusan,” tambahnya.

Adapun berdasarkan data BEI, saham ANTM yang direkomendasikan tersebut meningkat 145 poin atau 7,46% ke level Rp2.090 pada penutupan perdagangan Senin, (21/4/2025). Sepanjang tahun berjalan 2025, saham ANTM telah melonjak 35,28%.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper