Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) terus mendaki di tengah tren kenaikan harga emas dunia yang menembus rekor tertinggi. Secara fundamental, kondisi saat ini juga berpeluang meningkatkan margin laba perusahaan.
Harga emas memang diproyeksikan masih berada di jalur bullish, didorong oleh sentimen ketidakpastian global, perang dagang, dan tensi konflik geopolitik.
Mengutip Bloomberg, harga emas di pasar spot terpantau menguat 2,32% menjadi US$3.305,66 per ons pada Rabu (16/4/2025). Sementara itu, emas berjangka Comex kontrak Juni 2025 turut meningkat sebesar 2,29% menuju posisi US$3.314,70 per ons.
Harga emas dunia yang berpendar akhirnya menyengat performa saham ANTM di Bursa Efek Indonesia (BEI). Merujuk data RTI Infokom, saham ANTM bertengger di level Rp1.925 atau mencerminkan kenaikan sebesar 30,51% dalam sepekan.
Tim Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer memandang bahwa tren penguatan saham emiten emas masih berpeluang berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah.
Proyeksi itu seturut dengan harga emas yang kini telah menyentuh area all-time high (ATH) karena dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik di sejumlah kawasan, hingga kekhawatiran terhadap dampak perang tarif yang terus berlanjut.
Baca Juga
“Situasi ini mendorong peningkatan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Emiten logam mulia secara umum akan diuntungkan dari sisi harga jual rata-rata dan perbaikan margin laba, terutama bagi produsen dengan volume produksi tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, saham ANTM menjadi salah satu pilihan utama dalam memanfaatkan tren kenaikan harga emas global. Dengan portofolio yang terkonsentrasi, kinerja perseroan dinilai sangat sensitif terhadap pergerakan harga komoditas tersebut.
Dihubungi terpisah, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga menilai bahwa ANTM merupakan salah satu saham yang paling bersinar di tengah kenaikan harga emas.
Pasalnya, saham entitas holding BUMN pertambangan tersebut sudah mencapai seluruh target harga yang direkomendasikan Mirae Asset Sekuritas pada 10 April 2025. Hal tersebut juga didukung oleh kekokohan kinerja fundamental perusahaan.
“Harga saham ANTM memang sudah mencapai puncaknya. Hal ini berbeda dengan emiten lainnya karena perseroan memiliki kinerja fundamental yang terbilang solid,” ucap Nafan.
Sepanjang 2024, Antam mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,64 triliun pada 2024. Raihan tersebut meningkat 18,5% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan laba 2023 yakni Rp3,07 triliun.
Pertumbuhan laba bersih ANTM didorong oleh kinerja penjualan yang melonjak 68,56% YoY menjadi Rp69,19 triliun pada 2024. Angka penjualan ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.