Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung bergerak melemah pada hari ini ke level 6.350-6.375, Kamis (17/4/2025).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa secara teknikal, indikasi overbought pada Stochastic RSI memperbesar peluang pullback lanjutan.
"IHSG diperkirakan lanjutkan fluktuasi dalam rentang support-resistance 6.300-6.500, dengan kecenderungan melemah ke kisaran 6.350-6.375 pada Kamis (17/4/2025)," katanya dalam riset.
Menurutnya, pasar juga masih dipengaruhi faktor psikologis menjelang libur panjang pada akhir pekan ini. Dia menjelaskan bahwa pasar masih meragukan konsistensi keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menunda implementasi reciprocal tariffs selama 90 hari dan pengecualian produk-produk elektronik dari kebijakan tarif tersebut.
"Pasar khawatir terdapat perubahan kebijakan atau kebijakan tarif baru pada akhir pekan ini. Pasalnya, China masih belum membuka peluang negosiasi dengan AS, meski berbagai upaya untuk menekan China telah dilakukan oleh AS," ujarnya.
Adapun terkait hal tersebut, tim negosiasi Indonesia yang dipimpin oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dikabarkan masih melakukan proses negosiasi dengan pemerintah AS.
Valdy menjelaskan bahwa Wall Street tertekan oleh pandangan Kepala The Fed, Jerome Powell terkait outlook inflasi.
Powell menyatakan kebijakan tarif dari pemerintah AS meningkatkan risiko kenaikan inflasi. Kondisi ini mempersempit ruang pemangkasan suku bunga acuan The Fed.
Sebagai informasi, AS berencana kembali menaikan tarif impor menjadi 245% untuk produk asal China. Meski demikian, China masih belum membuka peluang negosiasi dengan AS.
Sementara itu, pasar dalam negeri saat ini masih mengharapkan kabar positif dari upaya negosiasi pemerintah RI dengan AS.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham yang dapat diperhatikan pada hari ini, Kamis (17/4/2025) meliputi MAPI, MTEL, KLBF, JSMR dan PSAB.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.