Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 sudah terjual Rp13,7 triliun per Kamis (10/4/2025) atau enam hari menjelang penawaran berakhir.
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) RI meluncurkan ST014 dalam dua seri, yaitu ST014T2 tenor 2 tahun dengan kupon 6,5% dan Green Sukuk ST014T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,6% per tahun.
Adapun masa penawaran ST014 berlangsung sejak 7 Maret 2025 hingga 16 April 2025, yang bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran 2025, sehingga penawaran ST014 akan ditutup 6 hari lagi.
Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) pada Kamis (10/4/2025) pukul 12.30 WIB atau penawaran hari ke-35, terpantau investor telah memborong ST014 sebanyak Rp13,7 triliun dari kedua seri tersebut.
Kuota awal kedua seri ST014 sebesar Rp15 triliun. Ditilik secara rinci, ST014T2 telah terjual sekitar Rp10,6 triliun atau 97,4% dari kuota penawaran sebesar Rp11 triliun. Alhasil, kuota pembelian ST014T2 masih tersisa Rp377,2 miliar atau 2,6%.
Berikutnya, ST014T4 telah terjual sekitar Rp3,1 triliun atau 78,5% dari kuota awal sebesar Rp4 triliun. Artinya, kuota pembelian ST014T4 masih tersisa Rp860,3 miliar atau masih 21,5%.
Adapun, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa ST014T2 tenor 2 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan ST014T4 dengan tenor 4 tahun.
Head of Investment Bareksa Christian Halim telah memproyeksi bahwa penawaran ST014 masih menarik perhatian para investor pada saat ini.
"Kupon yang ditawarkan ST014 merupakan imbal hasil Sukuk Tabungan tertinggi sejak 2019 atau dalam 5 tahun, sehingga diproyeksi akan menarik perhatian investor," katanya.
Dia memproyeksikan penjualan ST014 akan menembus Rp20 triliun, meski ST014 ditawarkan dengan kuota awal sebesar Rp15 triliun. Penambahan kuota ST014 mungkin saja terjadi, apabila berkaca pada ORI027 yang berkuota Rp25 triliun tetapi penjualannya meroket hingga Rp37 triliun.
Sementara itu, ST014T2 akan jatuh tempo pada 10 April 2027, sedangkan ST014T4 akan jatuh tempo pada 10 April 2029.
Minimal pemesanan dari kedua seri tersebut sebesar Rp1 juta, sedangkan maksimum pemesanan ST014T2 sebesar Rp5 miliar, dan ST014T4 sebesar Rp10 miliar.
Tanggal penetapan hasil penjualan ST014 jatuh pada 21 April 2025, dan tanggal setelmen ST014 akan jatuh pada 23 April 2025, sedangkan tanggal pembayaran imbalan pertama kali dilaksanakan pada 10 Juni 2025, dan pada tanggal 10 setiap bulannya.
ST014 bersifat tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable), tidak dapat dialihkan, dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.
Kemudian, masyarakat yang berminat untuk berinvestasi dengan ST014T2 dan ST014T4 dapat melakukan pembelian dengan cara menghubungi 29 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).
Adapun sebelum ST014, pemerintah menawarkan ORI027 dengan penjualannya yang berhasil mencetak rekor dengan menembus angka Rp37,35 triliun dari kuota awal yang ditetapkan sebesar Rp25 triliun.