Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan IHSG Perdana Hari Ini Dibayangi Tarif Trump, Cek Saham ASII, BMRI & MAPI

IHSG berisiko terkoreksi menuju level 5.879-5.975 pada perdagangan perdana hari ini, Selasa (8/4/2025), usai libur Lebaran 1446 H. Cek Saham ASII, BMRI & MAPI.
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko terkoreksi menuju level 5.879-5.975 pada perdagangan perdana hari ini, Selasa (8/4/2025), usai liburan panjang Lebaran Idulfitri 1446 H. Meski begitu, saham ASII, BMRI hingga MAPI direkomendasikan analis pagi ini.

Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup menguat 0,59% ke level 6.647 pada akhir perdagangan Kamis (27/3/2025), yang masih disertai oleh volume pembelian, penguatannya pun masih mampu berada di atas MA20. Pada skenario terbaiknya (merah), posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave B dari wave (Y), sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji area resistance 6.557-6.938.

"Namun, cermati skenario hitam, dimana penguatan akan relatif terbatas dan IHSG akan rawan terkoreksi kembali ke area 5.879 5.975, kata Tim Analis MNC Sekuritas, Selasa (8/4/2025).

Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 5.967, 5.825, sedangkan level resistansi berada pada rentang 6.557, 6.707.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah ASII, BMRI, MAPI dan PNLF.

ASII - Buy on Weakness

Saham ASII menguat 2,50% ke 4,920 dan disertai dengan peningkatan volume pembelian, penguatan ASII pun mampu menembus MA200. Kami perkirakan, posisi ASII sedang berada pada bagian dari wave 3 dari wave (3).

  • Buy on Weakness: 4,730-4,860
  • Target Price: 5,000, 5,100
  • Stoploss: below 4,710

BMRI - Buy on Weakness

Saham BMRI menguat 0,97% ke 5,200 dan masih didominasi volume pembelian, namun penguatannya tertahan oleh MA60. Kami perkirakan, posisi BMRI saat ini sedang berada di akhir wave A dari wave (B), sehingga BMRI rawan terkoreksi dahulu membentuk wave B.

  • Buy on Weakness: 4,630-5,025
  • Target Price: 5,500, 5,900
  • Stoploss: below 4,500

MAPI - Spec Buy

Saham MAPI mengut 1,89% ke 1,350 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Selama masih mampu berada di atas 1,225 sebagai stoplossnya, maka posisi MAPI saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [c] dari wave B.

  • Buy on Weakness: 1,290-1,325
  • Target Price: 1,445, 1,495
  • Stoploss: below 1,225

PNLF - Buy on Weakness

Saham PNLF menguat 1,10% ke 368 dan masih didominasi oleh volume pembelian, namun penguatannya masih belum mampu break dari MA60. Kami perkirakan, posisi PNLF sedang berada pada bagian dari wave (3) pada skenario hitam atau bagian dari wave 4 pada skenario merah.

  • Buy on Weakness: 336-362
  • Target Price: 394, 420
  • Stoploss: below 320

Efek Kebijakan Tarif Donald Trump

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai tekanan ke IHSG akan terjadi pada perdagangan hari ini seiring dengan dibukanya kembali perdagangan saham pasca libur Lebaran. 

"Tekanan karena tarif Trump sangat besar dan juga jadi penyebab anjloknya bursa saham di global beberapa hari kemarin," ujar Felix, Senin (7/4/2025).

Sebagaimana diketahui, tarif impor AS telah resmi diumumkan oleh Trump pada Rabu pekan lalu (2/4/2025), waktu setempat. Seluruh negara diganjar tarif impor 10%, sedangkan beberapa negara turut dikenakan tarif resiprokal (reciprocal tariffs) lebih tinggi berdasarkan hambatan perdagangan dengan AS.

Seiring dengan kebijakan Trump itu, indeks saham di sejumlah negara kemudian jeblok. CCMP Index di NASDAQ misalnya ambruk 11,44% sejak Trump mengumumkan tarif impor pada Rabu pekan lalu (2/4/2025) sampai pada Jumat pekan lalu (4/4/2025). SPX Index di S&P 500 jug melorot 10,53% dan DJI Index di Dow Jones jeblok 9,26%.

Lalu, CAC Index di Bursa Prancis melorot 7,43%, DAX Index di Bursa Jerman melorot 7,81%, dan IBEX Index di Bursa Spanyol ambrol 6,95%.

Adapun, pasar saham Indonesia masih belum beroperasi dikarenakan bertepatan dengan momen libur Lebaran. Sebelum libur Lebaran, pada perdagangan terakhirnya, Kamis (27/3/2025) IHSG mengalami penguatan 0,59% ke level 6.510,62. Namun, IHSG masih di zona merah atau melemah 8,04% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

IHSG kemudian akan memulai perjalanannya kembali setelah BEI membuka perdagangan saham pada hari ini, Selasa (8/4/2025).

Felix mengatakan selain kebijakan Trump, lemahnya nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh level Rp17.000 per dolar AS juga menjadi katalis negatif.

"Investor pada Selasa pagi mungkin akan bereaksi negatif karena mem-price-in fenomena di global. Investor juga perlu wait and see terlebih dahulu atas bagaimana langkah pemerintah Indonesia menyikapi tarif Trump," ujar Felix.

Apabila kompromi pemerintah Indonesia atas tarif AS berhasil, peluang membalikan sentimen menjadi positif terbuka.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan perdana hari ini selepas libur Lebaran diproyeksikan akan bergerak volatil dipengaruhi oleh faktor global, yakni kebijakan tarif Trump.

"Kebijakan Trump menyebabkan volatilitas pasar saham kencang, berdampak juga ke IHSG," ujar Nafan.

Terlepas demikian, pergerakan Bursa global patut diamati terlebih dahulu. Apabila sentimen negatif kebijakan Trump masih kuat, tentunya ini juga akan memberikan implikasi peningkatan volatilitas IHSG pada esok hari.

Bahkan, menurutnya wajar apabila pasar akan khawatir kinerja jeblok IHSG hari ini sampai pada kemungkinan adanya trading halt kembali.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper