Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Asing Mengalir Jelang Lebaran, Saham BBRI dan BMRI Paling Banyak Diburu

Data BEI mengungkap nilai beli bersih asing di pasar saham Indonesia sebesar Rp623,65 miliar pada perdagangan, Kamis (27/3/2025)
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Indonesia kedatangan banyak dana asing pada perdagangan sepekan terakhir jelang momen Lebaran. Terdapat sejumlah saham yang banyak diburu, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat nilai beli bersih atau net buy asing di pasar saham Indonesia sebesar Rp623,65 miliar pada perdagangan Kamis (27/3/2025). Alhasil, dalam sepekan perdagangan terakhir yakni sejak 24 Maret 2025 sampai 27 Maret 2025, tercatat net buy asing di pasar saham Indonesia sebesar Rp3,25 triliun. 

Meskipun, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025, dana asing keluar deras dari pasar saham Indonesia dengan catatan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp29,92 triliun.

Terdapat sejumlah saham yang banyak diburu asing dalam sepekan perdagangan terakhir. Saham bank jumbo BBRI misalnya mencatatkan net buy asing sebesar Rp909 miliar.

Kemudian, saham bank jumbo lainnya BMRI mencatatkan net buy asing sebesar Rp708 miliar pada perdagangan sepekan terakhir. 

Selain bank jumbo, saham PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan net buy asing sebesar Rp194 miliar. Lalu, saham PT Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) mencatatkan net buy asing sebesar Rp133 miliar dalam perdagangan sepekan terakhir.

Seiring dengan aliran dana asing, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pun moncer pada sepekan jelang Lebaran. IHSG menguat sebesar 4,03% menjadi berada pada level 6.510,62 pada perdagangan Kamis (27/3/2025), dari 6.258,179 pada pekan sebelumnya. 

Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 2,81% menjadi Rp11.126 triliun dari Rp10.822 triliun pada sepekan sebelumnya. 

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai ke depan ia memproyeksikan aliran dana asing ke pasar saham Indonesia bisa terus menggeliat.

"Saya melihat beberapa hal yang dapat memengaruhi flow asing misalnya jika The Fed memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada semester II/2025, maka potensi inflow ke emerging markets, termasuk Indonesia, akan meningkat," ujar Felix kepada Bisnis pada Kamis (27/3/2025).

Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah dan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga daya tarik aset domestik pun akan menjadi faktor penting.

Sementara, Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai ke depan penerapan good corporate governance (GCG) yang bersih dan cermat akan bisa mengubah pandangan investor asing bahwa Indonesia adalah negara yang layak untuk mereka investasikan dalam jangka panjang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper