Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai fenomena derasnya net sell asing pada kuartal I/2025 mencerminkan kombinasi faktor global dan domestik yang mendorong investor asing menarik dananya dari pasar saham Indonesia.
Faktor pertama, The Fed masih mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama dari ekspektasi pasar, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga tambahan jika inflasi tetap tinggi.
"Yield obligasi AS yang lebih tinggi menjadi alternatif investasi yang lebih menarik dibanding pasar negara berkembang," ujar Felix kepada Bisnis pada Kamis (27/3/2025).
Kedua, rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar AS sepanjang kuartal I/2025 juga meningkatkan risiko nilai tukar bagi investor asing. Depresiasi mata uang membuat aset dalam rupiah kurang menarik dibandingkan aset di negara maju dengan stabilitas kurs lebih baik.
Ketiga, risiko dagang akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump juga menjadi faktor yang dicermati pelaku pasar.
Ke depan ia memproyeksikan aliran dana asing ke pasar saham Indonesia bisa mulai menggeliat. "Saya melihat beberapa hal yang dapat memengaruhi flow asing misalnya jika The Fed memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada semester II/2025, maka potensi inflow ke emerging markets, termasuk Indonesia, akan meningkat," ujar Felix.