Bisnis.com, JAKARTA — Grup Emiten Tambang Mineral Kongsi Saratoga (SRTG) dan Boy Thohir belum membuka opsi pembelian kembali atau buyback selepas koreksi harga saham di bursa sampai awal tahun ini.
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) Albert Saputra mengatakan pergerakan harga saham MDKA dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) sepenuhnya menjadi perhatian pemegang saham.
Hanya saja, menurut Albert, Grup Merdeka sejauh ini belum memiliki rencana untuk mengambil opsi pembelian kembali saham, selepas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi relaksasi untuk program buyback saat ini.
“Belum ada definitif plan sih sejauh ini [soal buyback],” kata Albert saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Di sisi lain, Albert menambahkan, dirinya tidak banyak melihat pergerakan harga saham di pasar.
Dia beralasan manajemen saat ini berfokus untuk menyelesaikan sejumlah proyek ekspansi strategis seperti Proyek Emas Pani di Gorontalo dan proyek HPAL MBMA bersama mitra.
“Karena kita operator, kita enggak lihat harga bursa, mungkin lebih baik ditanyakan ke pemegang saham,” kata dia.
Seperti diketahui, harga saham MDKA dan MBMA telah jauh terkoreksi sejak akhir 2024.
Sampai perdagangan sesi I Jumat (21/3/2025), harga saham MDKA susut 3,85% ke level Rp1.375 per saham. Malahan, harga saham MDKA telah terkoreksi 42,71% secara tahunan.
Sementara itu, harga saham MBMA terkoreksi 1,35% ke level Rp292 per saham sepanjang perdagangan sesi I hari ini. Adapun, saham MBMA telah terkoreksi 39,42% dibandingkan dengan posisi tahun lalu.