Bisnis.com, JAKARTA — PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) sebagai pengendali kembali menyerok 379,2 juta saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA).
Corporate Secretary EMTK Titi Maria Rusli mengatakan bahwa perseroan telah melakukan transaksi pembelian 379.257.500 lembar saham SCMA atau setara 0,51% pada pada 6, 7 dan 18 Maret 2025.
Lebih rinci, EMTK melakukan transaksi pembelian sebanyak 50,3 juta lembar saham SCMA dengan harga Rp205 per saham pada 6 Maret 2025. Lalu, pembelian 28,2 juta lembar saham SCMA dengan harga Rp209 per saham pada 7 Maret 2025.
Kemudian, pembelian 300,7 juta lembar saham dengan harga Rp195 per saham pada 18 Maret 2025, sehingga secara total pembelian tersebut membuat EMTK merogoh kocek sebesar Rp74,8 miliar.
“Tujuan transaksi untuk investasi dengan Status Kepemilikan Saham secara langsung,” katanya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/3/2025).
Setelah transaksi tersebut, maka porsi kepemilikan saham EMTK di SCMA menjadi sebanyak 46.844.746.340 lembar saham atau setara 63,33% dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebanyak 46.465.488.840 lembar saham atau setara 62,82%.
Baca Juga
Sebelumnya, EMTK rajin menyerok saham SCMA. Pembelian sebelumnya dilakukan dengan menyerok 74,26 juta saham SCMA pada 5 Maret 2025.
Transaksi pembelian saham SCMA tersebut dilakukan dengan harga Rp202 per saham, sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp15 miliar. Setelah transaksi tersebut, membuat EMTK memiliki 46,46 miliar saham SCMA atau sebesar 62,82%.
Head Corporate Communication PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Beverly Gunawan mengatakan bahwa pembelian saham SCMA oleh EMTK merupakan bagian dari strategi investasi jangka panjang yang dipercaya akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan pemangku kepentingan.
"Sebagai grup yang berfokus salah satunya pada sektor media, kami sangat puas dengan kinerja SCMA yang terus menunjukkan pertumbuhan yang solid dan keberlanjutan yang positif," katanya, Rabu (22/1/2025).
Lebih lanjut, dia mengungkap alasan EMTK menyerok saham SCMA, karena perusahaan melihat adanya potensi yang sangat besar dari SCMA baik dari sisi kinerja keuangan maupun dampaknya dalam memperkuat ekosistem medianya secara keseluruhan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
