Prospek Bisnis dan Saham Emiten Unggas
Seiring dengan kinerja keuangan yang kuat, harga saham JPFA pun bertenaga pada awal 2025. Harga saham JPFA dibuka naik 1,51% ke level Rp2.020 pada perdagangan hari ini, Rabu (19/3/2025). Harga saham JPFA pun naik 4,12% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Kemudian, harga saham CPIN dibuka menguat 1,38% ke level Rp4.400. Meskipun, harga saham CPIN masih di zona merah, turun 7,56% ytd.
Tim Riset Samuel Sekuritas dalam risetnya menilai kinerja bisnis dan saham emiten unggas akan terdorong momentum ramadan karena permintaan yang meningkat.
"Secara historis, harga ayam pedaging mampu mencapai Rp24.000 selama ramadan, yang menunjukkan potensi kenaikan sebesar 7,5%," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas.
Kinerja bisnis dan saham emiten unggas pun didukung oleh pemusnahan sukarela dan kebijakan pemerintah yang menguntungkan, termasuk program bungkil gratis dan kuota impor grand parent stock (GPS) yang lebih rendah.
Namun, kekhawatiran atas potensi penyebaran flu burung dari AS ke Asia dapat menimbulkan risiko bagi emiten unggas.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan momen ramadan dan lebaran memang berpotensi meningkatkan demand dari produk emiten unggas, terlebih satu sisi telah bergulir program makan bergizi gratis dari pemerintah.
"Hal ini bisa berdampak positif bagi kinerja emiten poultry khususnya pada top line," ujarnya kepada Bisnis.
Program makan bergizi gratis dari pemerintah memang telah bergulir pada awal tahun ini. Pada Januari 2025, pemerintah mulai menjalankan program secara masif di 923 titik. Kemudian, cakupan program berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2025 dan menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025.