Bisnis.com, JAKARTA - UBS Global Wealth Management, merevisi naik proyeksi harga emas seiring dengan meningkatnya risiko perang dagang global yang berlarut-larut.
Melansir Bloomberg pada Selasa (18/3/2025), UBS memprediksi emas batangan akan diperdagangkan pada harga US$3.200 per troy ounce dalam empat kuartal berikutnya, naik dari perkiraan tim sebelumnya yang telah lama dipegang sebesar US$3.000.
"Kenaikan tersebut karena konflik perdagangan yang meningkat menggarisbawahi peran logam mulia sebagai penyimpan nilai di masa yang tidak pasti," demikian kutipan laporan analis dari Kepala Kantor Investasi UBS Global Wealth Management, termasuk Wayne Gordon dan Giovanni Staunovo.
UBS menyebut rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif timbal balik yang luas dan tarif khusus sektor tambahan pada tanggal 2 April sebagai potensi risiko yang dapat memacu permintaan safe haven yang berkelanjutan di seluruh pasar.
Emas, yang menembus ambang psikologis utama US$3.000 per ons untuk pertama kalinya pada hari Jumat, juga akan diuntungkan oleh memburuknya prospek ekonomi AS, dengan para pedagang sekarang memperkirakan pemotongan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve karena kekhawatiran tentang resesi meningkat.
"Dengan kata lain, kita melihat pergeseran dari 'Trump put' ke 'Fed put'. Kami terus percaya bahwa mengalokasikan sekitar 5% dari portofolio seimbang USD untuk emas adalah optimal dari sudut pandang diversifikasi jangka panjang," jelas laporan tersebut.
Baca Juga
Para ahli strategi UBS bergabung dengan sejumlah orang lain yang menaikkan target harga mereka untuk logam kuning tersebut. Minggu lalu, Macquarie Group memperkirakan harga akan melonjak menjadi US$3.500 per ons pada kuartal kedua, sementara BNP Paribas SA menaikkan prospeknya untuk menunjukkan harga rata-rata jauh di atas US$3.000.
Arus masuk yang lebih kuat ke instrumen ETF di bursa yang didukung emas batangan juga mulai terwujud, kata tim UBS. Selain itu, permintaan yang berkelanjutan untuk aset ini tetap menjadi persyaratan utama agar harga dapat naik lebih tinggi lagi.
"Keinginan kuat dari bank sentral juga akan terus bertindak sebagai dukungan struktural yang penting," kata para ahli strategi, menunjuk pada sinyal bahwa pembelian bisa kembali mendekati level tahun-tahun terakhir — sekitar 1.000 metrik ton per tahun.