Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel pengelola Guardian dan IKEA PT DFI Retail Nusantara Tbk. membukukan perbaikan kinerja di sepanjang 2024. Perseroan mampu menekan rugi tahun berjalan menjadi Rp5,58 miliar dari sebelumnya rugi Rp132,16 miliar.
Berdasarkan Laporan Keuangan, emiten berkode saham HERO itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,54 triliun pada 2024 atau naik 3,56% (yoy) dari posisi pada 2023 senilai Rp4,38 triliun.
Dilihat dari kontributor pendapatan, terjadi kenaikan sebesar 5,75% yoy menjadi Rp4,98 triliun untuk pendapatan eceran yang masih menjadi tulang punggung perseroan.
Sedangkan pendapatan konsinyasi bertambah 18,04% yoy menjadi Rp712,09 miliar dan pendapatan rumah makan turun 13,36% yoy menjadi Rp214,81 miliar.
Selanjutnya beban pokok penjualan tumbuh 1,99% yoy menjadi Rp2,62 triliun pada tahun lalu dari sebelumnya Rp2,57 triliun.
Alhasil, rugi tahun berjalan dapat ditekan hingga 95,77% menjadi rugi Rp5,58 miliar dari sebelumnya rugi Rp132,16 miliar.
Baca Juga
Presiden Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan bahwa perseroan mencatat perbaikan kinerja pada tahun lalu ditopang oleh penjualan dan peningkatan laba bisnis Guardian.
Adapun, Guardian disebut mencatat pertumbuhan penjualan dan laba karena ada kenaikan volume penjualan dan jumlah pengunjung di mal dan destinasi wisata.
Di sisi lain, kinerja bisnis IKEA melambat karena ada penurunan permintaan produk furnitur rumah tangga.
"Secara keseluruhan, Perseroan berhasil mengurangi kerugian secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya," tulis Hadrianus dalam keterangan pers, Kamis (13/3/2025).
Selanjutnya, performa HERO pada tahun lalu juga mendapat keuntungan dari divestasi Hero Supermarket dan penjualan properti noninti.
Adapun, HERO merampungkan divestasi Hero Supermarket kepada perusahaan afiliasinya yaitu PT Hero Retail Nusantara pada Juni 2024. Dengan demikian, kini fokus perseroan hanya Guardian dan IKEA.
Selain itu, Hadrianus menyebut perseroannya juga sudah menjual empat properti non-inti sepanjang tahun 2024, yang akan memperkokoh kinerja keuangan dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan HERO.
"Prospek Perseroan memperkirakan bisnis Kesehatan dan Kecantikan akan mempertahankan momentum positifnya, meskipun ketidakpastian terkait pemulihan bisnis furnitur rumah tangga masih berlanjut," tulis Hadrianus.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.