Bisnis.com, JAKARTA — Mengintip deretan portofolio saham jumbo pribadi para konglomerat Indonesia pada 2025. Deretan konglomerat atau orang terkaya di Indonesia memiliki portofolio saham jumbo di sejumlah emiten pada 2025.
1. Deretan Portofolio Saham Jumbo Para Konglomerat Indonesia 2025
Barisan konglomerat Indonesia mencuri perhatian pada pekan pertama Maret 2025. Presiden Prabowo Subianto diketahui mengumpulkan setidaknya delapan orang terkaya Indonesia dalam dua hari beruntun. Selengkapnya klik di sini.
2. Kian Deras Aksi Lego Pemodal Jumbo di Unilever Indonesia (UNVR)
Firma investasi global kian deras melepas kepemilikan mereka di emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang telah digempur berbagai sentimen negatif yang melongsorkan kinerjanya.
Hal itu sejalan dengan pandangan konsensus analis yang kini hanya menyisakan satu rekomendasi beli. Dari total 30 analis yang mengulas sahamnya, sebagian besar atau sebanyak 15 diantaranya menyarankan hold, sedangkan 14 sisanya merekomendasikan sell. Selengkapnya klik di sini.
3. Geliat Kontraktor Pertambangan Prajogo Pangestu Petrosea (PTRO)
Petrosea melaporkan telah mendapatkan tambahan kontrak baru jasa pertambangan senilai Rp4,03 triliun. Kesepakatan itu diteken dengan PT Bara Prima Mandiri (BPM) dan PT Niaga Jasa Dunia (NJD) pada 26 Februari 2025.
Adapun, Manajemen Petrosea menjelaskan bahwa perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal efektif term sheet yaitu 5 November 2024 sampai dengan 31 Desember 2032. Selengkapnya klik di sini.
4. Blackrock dan Investor Lain Lari setelah KPK Usut Dugaan Korupsi Bank BJB (BJBR)
KPK memulai penyidikan terkait dengan dugaan korupsi di lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau BJB (BJBR). Pada saat yang bersamaan, para investor seperti Blackrock menjual saham Perseroan di pasar saham.
Lembaga antirasuah pun sudah menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) atas kasus tersebut. Selengkapnya klik di sini.
Konglomerat Duo Hartono, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono mengantongi triliunan rupiah dari dividen sepanjang 2020 sampai 2025 sejalan dengan hasil RUPS BCA yang digelar Rabu (12/3/2025).
BCA melaporkan pembagian dividen total Rp36,98 triliun. Dengan pembagian dividen interim Rp50 per saham atau Rp6,1 triliun, dividen final mencapai Rp30,82 triliun. Selengkapnya klik di sini.