Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Turun ke 6.535, Saham BREN, BBCA & ASII Justru Tancap Gas

IHSG dibuka melemah ke level 6.535,05 pada perdagangan Selasa (11/3/2025). Di tengah penurunan indeks, saham AMMN, BBCA, dan ASII justru melaju di zona hijau.
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Mahasiswi beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (5/2/2025)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.535,05 pada perdagangan Selasa (11/3/2025). Di tengah penurunan indeks, saham AMMN, BBCA, dan ASII terpantau masih melaju.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penurunan sebesar 0,96% atau 63,15 poin menuju posisi 6.535,05 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka pada level 6.598,21 dan sempat bergerak ke level 6.595,50.

Tercatat, sebanyak 97 saham menguat, 322 saham turun, dan 172 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.263 triliun.

Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat antara lain, PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dengan kenaikan sebesar 0,40% menuju level Rp6.350, lalu saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terapresiasi 0,28% menjadi Rp8.950, dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) tumbuh 0,21% ke Rp4.780.

Adapun saham market cap jumbo yang menurun dipimpin oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang melemah 4,58% ke Rp33.350 dan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) turun 2,40% menuju level Rp11.175 per saham.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG mengalami tekanan pada perdagangan hari ini seiring dengan pelemahan mayoritas indeks global, terutama Wall Street pada perdagangan sebelumnya (10/3).

“Sentimen yang menekan Wall Street kemungkinan juga memicu pelemahan IHSG pada hari ini,” ujar Valdy dalam publikasi riset harian.

Menurutnya, salah satu faktor yang turut menekan IHSG adalah keputusan Goldman Sachs yang memangkas peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight serta merevisi peringkat obligasi Indonesia 10-year Bond menjadi netral.

Revisi peringkat ini diperkirakan dapat memicu aksi sell-off oleh investor asing dan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Adapun sebelumnya, Morgan Stanley juga telah memangkas peringkat Indonesia, sementara JP Morgan memberikan peringkat overweight secara selektif terhadap saham BBRI dan BBNI.

“Informasi tersebut berpotensi dijadikan dasar selective buying ditengah kecenderungan potensi sell-off dalam beberapa hari ke depan,” kata Valdy.

Secara teknikal, IHSG berpotensi melemah ke kisaran support area 6.500-6.550. Jika terjadi penembusan atau breaklow di bawah level 6.500, maka peluang pelemahan lanjutan dapat terjadi hingga kisaran 6.370-6.400.

Di tengah tren pelemahan, investor disarankan memperhatikan saham-saham defensif seperti ICBP, INDF, dan MAPA yang cenderung lebih stabil dalam kondisi pasar yang bergejolak. Selain itu, saham INDY dan EMTK juga dapat menjadi alternatif.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper