Bisnis.com, JAKARTA — Emiten angkutan laut PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI), mencatatkan kenaikan kinerja operasional yang didominasi oleh kontrak kerja bisnis offshore sepanjang 2024.
Direktur Keuangan ELPI Efilya Kusumadewi menyatakan bahwa segmen offshore tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan grup pada 2024. Secara kontraktual, ELPI pada 2024 memiliki 35 kontrak eksisting dengan 25 klien, baik dari pasar internasional maupun domestik.
“Untuk tahun 2025, ELPI telah mencanangkan beberapa kontrak jangka panjang dan jangka pendek dengan mitra strategis baru maupun yang sudah ada. Keberhasilan ini menunjukkan kepercayaan pelanggan terhadap kapabilitas ELPI sebagai penyedia layanan pelayaran yang andal dan efisien dengan prinsip Safe, Reliable, & Efficient (SRE),” kata Efilya dalam keterangan resmi, Senin (10/3/2025).
Efiliya mengklaim pihaknya akan melakukan ekspansi bisnis dan diversifikasi pasar akan dilakukan secara strategis guna mendukung prospek industri offshore dan non-offshore ke depan.
Adapun sepanjang 2024, pendapatan bisnis offshore ELPI tercatat sebesar Rp709,74 miliar, meningkat 11% secara tahunan (year on year/YoY). Selain itu, segmen non-offshore juga menunjukkan peningkatan yang positif dengan pendapatan mencapai Rp495,47 miliar atau naik 11% YoY.
Dari sisi efisiensi operasional, ELPI berhasil meningkatkan laba kotor sebesar 33% YoY menjadi Rp316,02 miliar dari sebelumnya Rp237,62 miliar pada 2023. Sementara itu, laba bersih tercatat naik 64% YoY menjadi Rp263,98 miliar dari sebelumnya Rp161,19 miliar. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan EBITDA sebesar 42% YoY menjadi Rp442,04 miliar.
Baca Juga
Dari sisi aset, per 31 Desember 2024, total aset ELPI mencapai Rp2,64 triliun, naik 11,99% dari Rp2,36 triliun pada akhir 2023. Aset tersebut terdiri dari liabilitas sebesar Rp539,21 miliar dan ekuitas yang didominasi oleh Rp2,10 triliun.
Untuk memperkuat diversifikasi bisnis, pada 11 Februari 2025, ELPI mendirikan anak usaha baru bernama PT ELPI Trans Cargo (ETC) dengan modal dasar Rp20 miliar. ETC berfokus pada bisnis kargo curah dengan armada tug & barge serta bulk carrier. Hal ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi perseroan dalam memperluas cakupan operasional dan meningkatkan daya saing di segmen non-offshore.