Bisnis.com, JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak 2,07 miliar saham pada Februari 2025.
GOTO telah melakukan buyback terhadap 23,18 miliar saham secara total, dengan perkiraan dana yang dikeluarkan lebih dari Rp1 triliun.
Dalam laporan pemegang saham teranyar, jumlah saham treasury GOTO mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir. Saham treasury GOTO tercatat naik menjadi 23,18 miliar pada 7 Maret 2025, dari 21,17 miliar saham treasury pada bulan sebelumnya.
Artinya, terdapat penambahan sebanyak 2,07 miliar saham treasury GOTO selama Februari 2024.
Sementara itu, apabila mengacu data RTI Infokom, selama sebulan terakhir, saham GOTO diperdagangkan pada rentang Rp72-Rp86 per saham.
Apabila dihitung menggunakan kalkulasi sederhana, Manajemen GOTO setidaknya mengeluarkan dana antara Rp145,2 miliar sampai dengan Rp173,51 miliar.
Baca Juga
Sebagai informasi, GOTO mengumumkan akan melakukan buyback saham dan menyiapkan dana sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun (kurs US$1 = Rp15.500).
Adapun apabila dihitung secara sederhana, maka secara total GOTO diperkirakan telah mengeluarkan dana sekitar Rp1,3 triliun sampai Rp1,4 triliun untuk melakukan buyback, terhadap 23,18 miliar saham.
Sebagai informasi, GOTO tercatat telah melakukan penarikan sejumlah 10,26 miliar saham treasury perseroan pada November tahun lalu. Saham tersebut diperoleh perseroan dengan cara pembelian kembali dari pemegang saham sebelum GOTO melakukan penawaran umum saham perdana pada 2021.
Selain itu, saham yang ditarik ini merupakan saham yang dibeli kembali dalam opsi greenshoe yang dilakukan GOTO dalam rangka stabilisasi harga penawaran umum perdana setelah pencatatan saham GOTO pada tahun 2022.
Dengan penarikan saham treasury tersebut, per 11 November 2024 GOTO memiliki sebanyak 14,36 miliar saham treasury, dari sebelumnya sebesar 24,62 miliar saham treasury.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.