Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menjadi negara pengadopsi kripto tertinggi ketiga setelah Nigeria dan India. Potensi signifikan ini perlu dibarengi dengan edukasi yang masif, seiring dengan minimnya literasi.
Dalam laporan Chainalysis The 2024 Global Adoption Index yang mengukur peringkat 151 negara tentang adopsi aset kripto memperlihatkan, Indonesia berada di posisi ketiga di bawah Nigeria dan India yang bertengger di posisi dua dan satu.
Data Chainalysis juga sejalan dengan data pertumbuhan investor crypto di Indonesia yang menurut Otoritas Jasa Keuangan per akhir 2024 mencapai lebih dari 22,9 juta investor.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai transaksi aset kripto per Januari 2025 mencapai Rp44,07 triliun. Naik 104,3% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan Januari 2024 yang sebesar Rp21,57 triliun. Kemudian, nilai transaksi aset kripto per Desember 2024 sebesar Rp94,08 triliun.
OJK juga mencatat jumlah koin yang ditransaksikan di Indonesia saat ini mencapai 1.396 koin.
Sayangnya, di tengah tingginya penetrasi aset kripto, masyarakat cenderung masih memiliki pengetahuan yang minim mengenai aset berisiko tinggi tersebut. Bahkan, terkadang bisa sampai mengalami kerugian finansial akibat ketidaktahuannya.
Baca Juga
Asosiasi Pedagang Aset Kripto indonesia dan Asosiasi Blockchain (Aspakrindo-ABI) terus mendorong upaya peningkatan edukasi dan literasi tentang aset crypto di Indonesia. Sekretaris Jenderal Aspakrindo-ABI Malikulkusno Utomo (Dimas) mengungkapkan aktivitas edukasi dan literasi kian signifikan dalam mengimbangi penetrasi kripto yang cukup masif di Indonesia.
Hal ini yang membuat para pedagang aset kripto terus memperluas edukasi dan literasi tentang aset kripto serta teknologi blockchain ini. Salah satu yang rutin melalui Bulan Literasi Kripto yang menjadi ajang tahunan penting bagi seluruh anggota Asosiasi.
“Di samping mendorong peningkatan edukasi dan literasi, kami juga terus melakukan inovasi di berbagai produk dan fitur untuk memberikan sarana investasi crypto yang mudah dan aman untuk investor pemula hingga trader pro. Selain itu, kami juga mengingatkan pentingnya menggunakan platform investasi crypto yang telah terdaftar dan diawasi resmi di Indonesia,” kata pria yang juga menjabat sebagai General Counsel Pintu, Sabtu (8/3/2025).
Melalui agenda tahunannya setiap bulan Februari, Aspakrindo-ABI telah selesai menyelenggarakan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025 yang mengusung tema “Bijak Berinvestasi: Bangun Masa Depan Sejak Dini”.
“Minat investasi pada aset crypto semakin tinggi dan masyarakat juga semakin memahami pentingnya kegiatan edukasi dan literasi untuk memperkuat pemahaman mengenai ekosistem aset crypto di tengah tren peningkatan jumlah investor crypto dalam negeri,” katanya.