Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik arah ke teritori merah pada perdagangan hari ini, Selasa (4/3/2025). Mayoritas emiten big caps terpantau mengalami penurunan harga saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka turun 34 poin atau 0,52% ke posisi 6.485,74 pada awal perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 6.468—6.529. IHSG berberbalik ke zona merah setelah ditutup naik 3,97% ke level 6.519,65 pada Senin (3/3/2025).
Dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar jumbo alias big caps, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tergelincir turun tipis 0,55% ke level Rp3.650 pada awal perdagangan hari ini.
Selain BBRI, saham emiten bank jumbo, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) minus 0,82% ke level Rp4.860 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 0,24% ke level Rp4.250 terdepresiasi 1,13% ke level Rp2.630 per saham.
Sejumlah saham big caps di sektor luar perbankan juga mengalami penurunan harga. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) merosot 4,04% ke level Rp6.525, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) turun 1,31% menuju Rp31.950, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) anjlok 3,52% ke level Rp6.175, dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 3,36%% ke level Rp7.200 per saham.
Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat tipis 0,57% ke posisi Rp8.850 dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) terapresiasi 0,82% ke posisi Rp2.420.
Adapun, saham PT Bayan Resouces Tbk. (BYAN) stagnan dan saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) masih dalam suspensi BEI.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya mengatakan rebound IHSG pada perdagangan kemarin bersifat temporer, mengingat investor asing kembali catat nilai jual bersih atau net sell.
Berdasarkan data BEI, akumulasi jual bersih investor asing sudah mencapai Rp22,02 triliun sepanjang tahun berjalan 2025 hingga akhir perdagangan Senin (3/3/2025).
Pada hari ini, Valdy memperkirakan aksi jual asing akan berlanjut. Salah satu sentimennya ialah kebijakan tarif Trump yang diproyeksi akan direspons negatif oleh pelaku pasar.
Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak di level resistance 6.600, pivot 6.530, serta support 6.450. Investor disarankan untuk mencermati saham AALI, BRPT, ASII, ICBP, dan JSMR pada hari ini.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk menunda penerapan transaksi short selling dan intraday short selling di tengah tingginya volatilitas IHSG.
“Dari sisi regulator kami menangkap konsen stakeholder pasar modal pada tekanan IHSG belakangan ini,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi saat konferensi pers di BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025).
Inarno berharap keputusan itu dapat menjaga stabilitas dan meningkatkan likuiditas transaksi di pasar efek saat ini.
“Kami juga ingin menyampaikan pesan kami hadir mengamati dan berperan aktif dalam menjaga pasar modal,” katanya.
Selain itu, OJK bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal mengkaji opsi pembelian kembali saham (buyback) saham tanpa lewat persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.