Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa kembali mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Senin (3/3/2025) setelah para pemimpin Uni Eropa berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan, memicu lonjakan saham di sektor ini yang menambah kapitalisasi pasar sebesar US$35 miliar.
Melansir Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 1,1% dengan saham pertahanan mencatatkan lonjakan dua digit. Indeks CAC 40 Prancis ditutup mendekati rekor tertingginya sejak Mei, sementara indeks DAX Jerman melonjak 2,6% dalam kenaikan harian terbesar sejak 2022.
Di antara gainers terbesar, saham Rheinmetall AG melonjak 14%, Saab AB naik 12%, dan BAE Systems Plc melejit 15%. Indeks saham pertahanan Eropa yang dilacak oleh Goldman Sachs melesat 15% ke rekor tertinggi, dengan total kenaikan sepanjang tahun ini menembus 60%.
Kepala strategi pasar global Natixis Global Asset Management Mabrouk Chetouane mengatakan sektor teknologi dan pertahanan akan terus mendapat dorongan seiring dengan semakin terkonsentrasinya reli di bursa saham Eropa.
“Ini adalah perdagangan terbaik kuartal ini,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg.
Dorongan terhadap sektor pertahanan semakin kuat setelah Inggris dan Prancis berupaya membentuk “koalisi negara-negara bersedia” guna mendukung misi perdamaian dan memperkuat keamanan Ukraina.
Baca Juga
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Le Figaro bahwa Uni Eropa seharusnya mengalokasikan US$210 miliar untuk memperkuat kapabilitas militernya.
Antisipasi lonjakan belanja pertahanan ini telah mengerek harga saham perusahaan industri pertahanan. Rheinmetall, salah satu pemasok utama peralatan militer di Eropa, telah melonjak lebih dari 90% sepanjang tahun ini, dan nilainya meningkat 11 kali lipat sejak Rusia menginvasi Ukraina tiga tahun lalu.
Analis strategi pasar global JPMorgan Asset Management Vincent Juvyns menilai bahwa pengeluaran pertahanan Eropa akan terus meningkat signifikan dalam beberapa tahun mendatang, bahkan jika peluang perdamaian di Ukraina pada 2025 tetap terbuka.
“Ada konsensus besar bagi Eropa untuk mengambil alih masa depannya di tangannya sendiri, dan bahwa akan ada lebih banyak pengeluaran militer,” katanya.
Reli saham Eropa pada 2025 telah meningkatkan kapitalisasi pasar indeks Stoxx 600 lebih dari US$100 miliar, jauh mengungguli kinerja bursa AS. Data inflasi zona euro yang lebih rendah juga meningkatkan optimisme terhadap tren disinflasi dan potensi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB).
Sejak akhir November, Stoxx 600 telah mengungguli S&P 500 lebih dari 11 poin persentase, dengan ekspektasi perdamaian di Ukraina menjadi salah satu faktor pendorong. Sementara itu, indeks saham AS kembali terkoreksi pada hari Senin.