Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) memperkirakan kinerja perusahaan bakal terkerek momentum Ramadan dan Lebaran 2025.
Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen mengatakan bahwa momen Ramadan memberi katalis positif bagi performa perusahaan.
"Apabila dilihat analisis historikal pada industri ritel, momen Ramadan sering kali memberi katalis positif yang mendorong peningkatan performa sektor ritel," katanya kepada Bisnis, Selasa (4/3/2025).
Dia mengatakan bahwa Erajaya akan memperluas jaringan ritel dan distribusi dengan menampilkan merek-merek yang dinaungi oleh perusahaan, sehingga meningkatkan aksesibilitas konsumen ke produk.
"Kami berkomitmen untuk memperluas jaringan ritel kami melalui pembukaan toko baru di lokasi strategis dan penambahan merek, serta produk ritel baru ke dalam portofolio kami," ujarnya.
Analis Stocknow.id Abdul Haq Al-Faruqy mengatakan bahwa emiten berkode saham ERAA itu dapat memaksimalkan penjualan saat Ramadan dan Lebaran 2025 dengan strategi promosi dan paket bundling produk.
Baca Juga
"Adanya peningkatan daya beli pada periode ini serta potensi kenaikan permintaan untuk produk elektronik, ERAA dapat meraih manfaat dari peningkatan konsumsi musiman ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (4/3/2025).
Dia mengatakan bahwa daya beli masyarakat juga diharapkan akan pulih setelah momentum Ramadan 2025 yang nantinya akan tecermin dari data inflasi Indonesia pada Maret dan April.
Menurutnya, ERAA masih memiliki prospek kinerja yang positif pada 2025, didorong oleh ekspansi jaringan ritel, diversifikasi bisnis, serta momentum dari berbagai faktor eksternal.
Lebih lanjut, dia mengatakan laba bersih ERAA yang tercatat meningkat signifikan sebesar 69,82% secara tahunan (year-on-year/YoY) hingga kuartal III/2024 mencerminkan efektivitas strategi ekspansi serta efisiensi operasional. ERAA tercatat telah menargetkan penambahan sebanyak 200 gerai untuk 2024.
"Dengan pembukaan 200 gerai baru, ERAA akan makin memperkuat posisinya di sektor distribusi perangkat elektronik," ujar Abdul.
Abdul turut mencatat bahwa strategi omnichannel ERAA untuk menjangkau konsumen melalui layanan e-commerce Eraspace.com akan mengoptimalisasi pengalaman belanja konsumen.
Dia lantas menyematkan rekomendasi beli untuk saham ERAA dengan potensi uji resistance satu pada level Rp410 dan resistance dua pada level Rp424, serta support dynamic MA 20 bagi ERAA pada level Rp364.
ERAA memang membukukan pertumbuhan laba dua digit hingga pengujung September 2024 sebesar 69,82% yoy menjadi Rp852,94 miliar. Kenaikan laba ini ditopang oleh penjualan bersih yang naik 13,52% yoy menjadi Rp48,6 triliun, dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp42,81 triliun.
Penjualan ERAA paling banyak disumbang dari penjualan ponsel dan tablet sebesar Rp39,42 triliun, naik 14,02% yoy. Selain itu, penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya mencapai Rp1,94 triliun, naik 64,04% yoy.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
