Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan volume penjualan alat berat dengan merek Komatsu sebanyak 4.420 unit sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan perkembangan usaha perseroan, penjualan alat berat UNTR itu menurun 16% dibanding realisasi tahun 2023 sebanyak 5.270 unit, yang disebabkan penurunan penjualan di sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan.
Secara rinci, dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebesar 65% diserap sektor pertambangan, 16% diserap sektor konstruksi, 11% ke sektor perkebunan, dan sisanya sebesar 8% diserap sektor kehutanan. Berdasarkan riset pasar internal UNTR, pangsa pasar Komatsu adalah 26%.
Sementara itu, penjualan produk Truck Scania juga tercatat turun 39% sepanjang 2024 menjadi 436 unit. Adapun, penjualan UD Truck juga terpantau turun 14% menjadi 234 unit sepanjang 2024.
Sebelumnya, Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan UNTR tahun depan membidik penjualan alat berat menjadi 4.600 unit, dari estimasi sekitar 4.350 unit pada 2024.
Di sisi lain, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo dalam risetnya mengatakan UNTR melakukan revisi panduan kinerja untuk 2024. UNTR merevisi target penjualan alat berat Komatsu menjadi lebih rendah, yaitu sebanyak 4.350 unit, dari sebelumnya 4.500 unit.
Baca Juga
"Pelemahan terutama berasal dari penjualan mesin kecil, karena Sany meningkatkan pangsa pasarnya di sektor konstruksi dan pertanian," tulis Henry beberapa waktu lalu .
Di sisi lain, UNTR menargetkan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 4.600 unit pada 2025. Target ini tumbuh 6% secara tahunan.
UNTR Catat Penurunan Kinerja 2024
PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencetak penurunan laba bersih menjadi Rp19,53 triliun sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, UNTR tercatat membukukan pendapatan bersih sebesar Rp134,42 triliun pada 2024. Pendapatan ini naik 4,54% secara tahunan dari Rp12,85 triliun pada 2023.
Pendapatan bersih ini didominasi dari penjualan mesin konstruksi ke pihak ketiga sebesar Rp32,48 triliun, penjualan batu bara pihak ketiga sebesar Rp16,72 triliun, serta penjualan emas dan mineral lainnya ke pihak ketiga sebesar Rp9,9 triliun.
Sementara itu, beban pokok pendapatan United Tractors naik 8,40% dari Rp92,7 triliun pada 2023 menjadi Rp100,59 triliun pada 2024.
Naiknya beban pokok pendapatan ini membuat laba bruto UNTR tergerus menjadi Rp33,8 triliun pada 2024, dari sebelumnya sebesar Rp35,7 triliun. Laba bruto ini turun 5,46% secara tahunan.
Alhasil, laba bersih UNTR melemah 5,24% menjadi Rp19,53 triliun pada 2024, dari sebelumnya sebesar Rp20,6 triliun pada 2023.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.