Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memproyeksikan permintaan emas akan meningkat seiring dengan hadirnya bullion bank atau bank emas.
Direktur & Chief Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan BRMS menyambut baik hadirnya institusi bullion bank di Indonesia.
"Harapannya dengan semakin aktifnya perdagangan emas maupun bisnis turunannya melalui bullion bank di Indonesia, maka permintaan akan emas akan meningkat, baik sebagai produk investasi, perdagangan, maupun layanan simpan pinjam," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (27/2/2025).
Menurut Herwin, peningkatan permintaan emas kemudian akan berdampak terhadap kinerja bisnis perseroan. "Naiknya permintaan emas tentunya akan meningkatkan harga jual emas dan ini akan berdampak positif terhadap kinerja pendapatan BRMS ke depannya," tutur Herwin.
Di sisi lain, Herwin menjelaskan saat ini seluruh produk emas BRMS, melalui anak usahanya di Palu, yaitu Citra Palu Minerala dijual ke dalam negeri.
Para pembeli produk emas BRMS meliputi PT Aneka Tambang, PT Bhumi Satu Inti, maupun PT Hartadinata Abadi. Harga jual emas mengacu kepada harga emas london bullion market association (LBMA).
Baca Juga
Tercatat, emiten kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim ini meningkatkan kinerja operasional melalui peningkatan produksi emas. Pada 2023 tercatat produksi emas sebesar 724 kg (23,270 oz). Kemudian, pada 2024, meningkat menjadi lebih dari 55,000 oz emas.
"Di 2025 ini kami menargetkan pencapaian produksi di atas 75.000 oz emas," kata Herwin.
Adapun, menurutnya pada semester II/2027 BRMS berharap sudah dapat memproduksikan emas dari tambang bawah tanah di Poboya, Palu dengan kandungan emas di atas 3.5 g/t. "Artinya produksi emas kami akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan di akhir 2027 atau awal 2028 nanti," tutur Herwin.
Sebagaimana diketahui, bullion bank telah resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (26/2/2025). Presiden Ke-8 RI mengatakan bahwa menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 RI ada banyak terobosan yang dilakukan pemerintah, salah satunya adalah meresmikan layanan bullion bank.
“Menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga pertama kali dalam sejarah bangsa Indonesua yang punya cadangan emas ke-6 terbesar di dunia untuk pertama kali akan memiliki bank emas,” ujarnya dalam peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Gade Tower, Rabu (26/2/2025).
Bullion bank merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi besar emas Indonesia dan mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah.
Bank emas itu dibentuk dengan payung hukum Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) yang disahkan pada 12 Januari 2023. Aturan ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.