Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Big Caps Runtuh, IHSG Ditutup Ambrol 2,41% ke Level 6.587

IHSG ditutup ambrol 2,41% ke level 6.587,08 pada Selasa (25/2/2025). Koreksi ini sejalan dengan performa saham big caps yang tergelincir sepanjang perdagangan.
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 6.587,08 pada Selasa (25/2/2025). Koreksi ini sejalan dengan performa saham big caps yang tergelincir sepanjang perdagangan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup turun 2,41% atau 162,51 poin menuju 6.587,09 hingga akhir perdagangan. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 6.749,60 dan sempat bergerak ke posisi tertingginya 6.772,65.

Tercatat, sebanyak 135 saham menguat, 512 saham menurun, dan 308 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.400 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi jumbo atau big caps, tidak ada satu saham pun yang membukukan kenaikan. Penurunan terbesar dibukukan oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang terkoreksi 6,13% menuju level Rp12.250.

Selanjutnya ada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang turun 5,38% menjadi Rp2.460 per saham, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mencatatkan koreksi sebesar 4,71% menuju posisi Rp6.575.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan bahwa IHSG ditutup melemah 2,34% ke angka 6.591,43 pada sesi pertama perdagangan hari ini.

Dia mengungkapkan bahwa secara teknikal, IHSG telah breaklow support psikologis 6 600. Selain itu, indikator modern seperti MACD menunjukan pembentukan negative slope yang diiringi dengan stochastic RSI yang bergerak turun dari overbought area.

“Oleh karena itu, waspadai IHSG akan bergerak dalam rentang 6.575 hingga 6.600 pada sesi kedua perdagangan,” ujarnya dalam publikasi riset harian.

Sebelumnya, dia menyatakan bahwa perhatian pasar global sedang tertuju pada beberapa rilis data yakni U.S CB Consumer Confidence bulan Desember yang diperkirakan turun ke level 102.10 dari sebelumnya pada level 104.10.

Perkiraan itu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi, inflasi yang masih menjadi perhatian, serta dinamika pasar tenaga kerja yang memengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat dalam melakukan konsumsi.

Selain itu, Valdy menyampaikan bahwa pada hari yang sama, data House Price Index YoY untuk bulan Desember juga akan dirilis. Sebagai informasi, indeks harga rumah pada bulan November 2024 tercatat di level 4.20%.

__________ 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper