Bisnis.com, JAKARTA – Proses pengalihan atau inbreng kepemilikan saham dari Kementerian BUMN kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal dilakukan secara bertahap.
Juru Bicara Kementerian BUMN Putri Violla menyampaikan bahwa proses inbreng akan berfokus pada 7 BUMN yang akan dikelola Danantara dalam tahap awal.
Tujuh BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan MIND ID.
“Sejauh ini, seperti itu rencananya. Jadi kalau sekarang mungkin yang 7 [BUMN] dulu,” ujar Putri di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Mengacu pada draf Undang-undang (UU) BUMN terbaru, negara melalui Kementerian BUMN akan memiliki 1% saham seri A Dwiwarna. Adapun, Danantara memiliki 99% saham seri B baik di holding investasi maupun operasional.
Putri mengatakan bahwa sesuai dengan rencana, seluruh BUMN akan dikelola Danantara. Namun, dia belum dapat menjelaskan rincian dari tahapan itu.
Baca Juga
“Kalau sudah ada informasi lebih lanjut nanti kami kasih informasinya,” tuturnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria turut memastikan bahwa seluruh BUMN akan dikelola di Danantara.
Dony, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, menyatakan bahwa proses inbreng seluruh saham BUMN ke Danantara bakal dirampungkan pada Maret 2025. Hal ini sesuai dengan jadwal rapat umum pemegang saham atau RUPS.
“Akhir Maret, semua saham harus sudah di-inbreng,” pungkas Dony.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani, juga menyatakan bahwa pihaknya akan mengelola BUMN secara menyeluruh. Menurutnya, akan ada tahapan-tahapan yang dilakukan guna memastikan proses tersebut berjalan lancar.
Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya konsolidasi aset untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pasalnya, salah satu tujuan utama Danantara adalah membangun perusahaan yang mampu bersaing di tingkat global.
Selain itu, Rosan menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan Danantara untuk berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja.
“Nomor satu adalah penciptaan lapangan pekerjaan. Ini pesan beliau [Presiden], dan itu yang paling penting. Seluruh BUMN dan anak-anak perusahaannya akan kami kaji dan evaluasi,” ungkap Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan.
Danantara, kata Rosan, juga berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan BUMN secara lebih efisien dan efektif sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh dan berbagai penyempurnaan. Harapannya, semua berjalan sesuai prinsip good governance, transparansi, serta menerapkan asas-asas yang benar dalam menjalankan perusahaan ini,” tuturnya.