Bisnis.com, JAKARTA -- Rajeev Sethi telah diusulkan oleh Axiata Group Berhad dan Sinar Mas sebagai CEO XLSmart, entitas hasil merger antara XL Axiata (EXCL) dan Smartfren (FREN). Sethi punya pengalaman panjang pada industri teknologi informasi dan telekomunikasi.
Mengutip laman resmi Axiata, pria asal India ini menjabat sebagai CEO Robi Axiata Limited, anak usaha Axiata yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Bangladesh. Pada 2024, Robi Axiata melaporkan laba bersih TK 703 crore (sekitar Rp94,3 triliun), naik 119% secara tahunan.
Sebelumnya bersama Axiata, Sethi menjabat CEO Ooredoo di Myanmar. Mundur lebih jauh, Sethi pernah menjabat sebagai Chief Commercial Officer Airtel untuk Afrika. Dia bertanggung jawab atas operasional di 15 negara dengan total pendapatan mencapai US$2,5 miliar per tahun.
Vivek Sood, Group CEO Axiata Group menyebut penunjukan Rajeev Sethi menjadi langkah penting untuk membangun perusahaan telekomunikasi kelas dunia. Sethi dan jajaran direksi XLSmart lainnya masih menunggu persetujuan pemerintah dan RUPS yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025.
"Dengan penunjukan ini, kami percaya bahwa XLSmart berada di arah yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan, memberikan solusi inovatif, serta teknologi terbaru kepada seluruh pelanggan kami yang terus bertambah.” ujarnya dalam keterangan resmi baru-baru ini.
Franky Oesman Widjaja, Chairman of Sinar Mas Telecommunications and Technology mengatakan bahwa integrasi ini adalah awal dari babak baru bagi industri telekomunikasi. Menurutnya, organisasi yang dinamis dan tangguh dengan skala sumber daya terbaik sangat penting untuk menjawab dinamika industri telekomunikasi digital saat ini.
Baca Juga
Dewan direksi yang baru ditunjuk, kata Franky, memiliki pengalaman dan visi yang luas, sesuatu yang dibutuhkan dalam menavigasi periode transisi ini, sekaligus dan memastikan XLSmart dapat terus berkembang di tengah kompetitifnya pasar telekomunikasi lokal maupun regional.
Dewan direksi, lanjutnya, akan fokus menyelaraskan tujuan organisasi, memastikan keberlanjutan operasional, serta memenuhi janji-janji kami kepada klien dan pemangku kepentingan lainnya.
Analis Leonardo Lijuwardi dari NH Korindo Sekuritas mengatakan bahwa transformasi XLSmart tidak melulu terkait pertumbuhan bisnis dan inovasi teknologi. Transformasi XLSmart harus dimulai dari dalam.
“Keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya diukur dari pangsa pasar atau pertumbuhan pendapatan, tetapi juga dari bagaimana pemimpinnya memberdayakan karyawan dan memastikan mereka menjadi bagian dari perjalanan transformasi ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/2/2025).
Leonardo berpandangan optimistis untuk kepemimpinan Rajeev Sethi di XLSmart. Pengalaman panjangnya pada industri telekomunikasi diharapkan dapat membawa transformasi XLSmart berjalan mulus.
“Dengan keberhasilannya mentransformasi banyak bisnis di pasar negara berkembang, saya cukup yakin Rajeev memahami pentingnya harmonisasi internal. Karena kalau tidak, proyeknya yang terdahulu mungkin juga tidak berjalan mulus.Kehadiran XLSmart memang layak ditunggu dan semoga membawa angin segar untuk industri telekomunikasi di Indonesia,” katanya.
Adapun, jajaran direksi XLSmart disebut-sebut sebagai kombinasi antara kedua entitas merger. Berikut nama jajaran direksi XLSmart yang telah beredar luas:
Berikut ini jajaran direksi XLSmart Telecom Sejahtera (XLSmart).
- Presiden Direktur & CEO: Rajeev Sethi
- Direktur & Chief Financial Officer: Antony Susilo
- Direktur & Chief Technology Officer: Shurish Subbramaniam
- Direktur & Chief Commercial Officer: David Arcelus Oses
- Direktur & Chief Regulatory Officer: Merza Fachys
- Direktur & Chief Information Officer: Yessie D. Yosetya
- Direktur & Chief Enterprise and Strategic Relationships: Andrijanto Muljono
- Direktur & Chief Strategy and Home: Feiruz Ikhwan
- Direktur & Chief Human and Resources Officer: Jeremiah Ratadhi
Pada kesempatan lain, Franky Oesman Widjaja memberikan perkembangan terbaru merger EXCL-FREN. Dia menjelaskan pihaknya sedang mengurus proses merger tersebut dengan otoritas terkait, termasuk di dalamnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Lagi proses mudah-mudahan bisa sesuai jadwal targetnya April ini,” kata Franky kepada Bisnis, Selasa (18/2/2025).
Franky berharap lewat merger ini kinerja perusahaan bisa lebih efisien mendatang. Hanya saja, dia enggan berkomentar banyak ihwal target pendapatan dan laba dari perusahaan hasil peleburan tersebut.
Menurut dia, peleburan perusahaan telekomunikasi tersebut bakal berdampak positif pada kinerja jangka panjang dan efisiensi operasional nantinya.
“Kita bisa lihat yang di Malaysia, Thailand di Indonesia itu kan semuanya membaik saya rasa begitu,” kata dia.
------------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.