Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ORI027 Terjual Rp22 Triliun, Tenor Pendek Jadi Incaran Investor

Penjualan ORI027 sudah menembus Rp22 triliun, dengan investor yang memilih tenor yang lebih pendek.
Karyawan mencari informasi terkait Obligasi Negara Ritel (ORI) di Jakarta. Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan mencari informasi terkait Obligasi Negara Ritel (ORI) di Jakarta. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 sudah menembus Rp22 triliun hingga Senin (17/2/2025). Investor mengincar tenor yang lebih pendek lantaran menghindari risiko.

Melihat data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Senin (17/2/2025) pukul 13.00 WIB, penjualan ORI027 sudah mencapai Rp22 triliun dari total kedua seri yang ditawarkan.

Apabila diperinci, penjualan ORI027 untuk tenor yang lebih panjang yakni 6 tahun ORI027T6 cenderung lebih landai, yakni baru terjual 47,7%. Kuota pembelian ORI027T6 masih tersisa Rp2,6 triliun atau masih ada sebesar 52,3%. Padahal penawaran ORI027 akan ditutup 3 hari lagi.

Lain hal dengan ORI027 untuk tenor yang lebih pendek yakni 3 tahun ORI027T3 justru lebih diminati investor. Sejauh ini sudah terjual 87,5%. Kuota pembelian ORI027T3 hanya tinggal tersisa Rp2,8 triliun atau 12,5%. Kuota ORI027T3 terus ditambah sesuai minat pasar.

Marcomm and Partnership Manager PT Bareksa Portal Investasi Ratnanitya Pradipta menjelaskan bahwa ada penyesuaian kuota ORI027, terutama penambahan kuota untuk tenor 3 tahun yakni ORI027T3.

"Secara nasional kuota ORI027T3 terus ditambah, dan kuota ORI027T6 juga disesuaikan oleh Kementerian Keuangan," katanya kepada Bisnis, Senin (17/2/2025).

Melihat data penjualan ORI027, penjualan tenor 3 tahun atau ORI027T3 lebih banyak daripada tenor 6 tahun ORI027T6.

Ekonom KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana mengatakan bahwa banyak investor yang lebih tertarik terhadap tenor pendek ORI027, lantaran tenor panjang lebih berisiko.

"Tenor panjang tentunya lebih berisiko tinggi dibanding tenor yang lebih pendek, karena  umurnya yang lebih panjang dan juga risiko jangka panjang itu membuat market mungkin agak sedikit hati-hati," ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/2/2025).

Dia menjelaskan bahwa investor memikirkan masih adanya faktor ketidakpastian, seperti adanya tarif global dan dari risiko di dalam negeri.

"Karena mulai adanya ketidakpercayaan kepada pemerintah, jadi ini market lebih berhati-hati dan memilih tenor yang lebih pendek," tambahnya.

Seperti diketahui, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) RI meluncurkan ORI027 dalam dua seri, yaitu ORI027T3 tenor 3 tahun dengan kupon 6,65% dan ORI027T6 tenor 6 tahun memiliki kupon 6,75% per tahun.

Masa penawaran ORI027 berlangsung sejak 27 Januari 2025 hingga 20 Februari 2025, dengan total kuota awal kedua seri ORI027 tersebut sebesar Rp25 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper