Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.634,40 pada perdagangan Selasa (11/2/2025). Saham BREN dan BYAN jeblok.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka melemah sebesar 0,21% atau 13,74 poin ke posisi 6.634,40 saat pembukaan.
Pada hari ini, IHSG dibuka pada level 6.629,82 dan sempat bergerak ke level terendah 6.628,56 dan ke level tertinggi 6.651,35. Saat pembukaan, sebanyak 163 saham menguat, 115 saham melemah, dan 677 saham stagnan. Kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.418 triliun.
Saham berkapitalisasi besar seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 1,05% ke level Rp7.200, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) menguat 0,46% ke level Rp10.950, dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) bergerak menguat 0,71% ke level Rp7.050.
Lalu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melemah 2,26% ke level harga Rp6.500. Lalu, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melemah 0,25% ke harga Rp20.050.
Kemudian, saham bank seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 0,25% ke level Rp3.960 dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 1,60% ke Rp4.920, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 1,09% ke Rp9.050.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpotensi bergerak di rentang support breaklow pada posisi 6.700 dan berpotensi uji support berikutnya pada level 6.550-6.600.
Dia mengatakan bahwa rencana pengumuman paket tarif impor tahap dua oleh pemerintah AS memicu kekhawatiran lonjakan inflasi dan dampaknya terhadap arah kebijakan moneter The Fed.
Menurutnya, kondisi ini berdampak negatif terhadap pergerakan harga saham-saham sensitif suku bunga, khususnya bank-bank berkapitalisasi besar.
Selanjutnya, data domestik khususnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2025 diharapkan mampu meredam tekanan jual pada Selasa (11/2/2025).
Dia mengatakan bahwa IKK Januari 2025 diyakini tidak bergerak jauh dari posisi Desember 2024 sebesar 127,7 bahkan berpeluang sedikit lebih tinggi. Kondisi ini diharapkan dapat membangun Kembali optimistis terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2025.
Sementara itu, Wall Street berbalik menguat pada perdagangan Senin (10/2/2025). Movers utama adalah saham-saham produsen baja dan alumunium di AS menyusul rencana implementasi tarif 25% untuk produk impor baja dan alumunium.
Wall Street juga ditopang oleh rebound mayoritas saham teknologi seiring meredanya isu terkait DeepSeek. Data ekonomi relatif minim pada Senin (10/2/2025), sehingga fokus pasar akan tertuju pada kebijakan tarif pemerintah AS yang diperkirakan akan diumumkan pada pekan ini.
Adapun untuk perdagangan hari ini, saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas pada hari ini meliputi UNVR, PGAS, MEDC, TPIA, dan CLEO.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.