Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) Hendra Tan melaporkan kemajuan proyek Salak Binary yang rampung commisioning test beberapa waktu lalu.
Hendra mengatakan proyek ekspansi kapasitas listrik pembangkit panas bumi di Gunung Halimun Salak itu belakangan melewati ekspektasi yang dipatok manajemen.
Ekspansi kapasitas Salak Binary itu diharapkan dapat mengerek kapasitas setrum dan pendapatan BREN tahun ini.
“Dalam test dengan rentang waktu 72 jam, Salak Binary berhasil menghasilkan 15,5 megawatt (MW) gross capacity, lebih tinggi dari ekspektasi awal kami,” kata Hendra lewat keterangan tertulis, dikutip Sabtu (8/2/2025).
Kabar itu disampaikan Hendra selang sehari pengumuman MSCI yang mengecualikan saham BREN dalam tinjauan MSCI Global Standard Indexes bulan ini.
Pengelola indeks bergengsi itu sebelumnya mengecualikan BREN bersama dengan emiten afiliasi Prajogo Pangestu lainnya, PT Petrosea Tbk. (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dalam review MSCI Global Standard Indexes, lewat pengumuman resmi bertarikh 6 Februari 2025.
Baca Juga
Ihwal pengumuman MSCI itu, Hendra mengatakan keputusan untuk memasukkan atau mengecualikan perusahaan dan emiten ke dalam indeks sepenuhnya menjadi wewenang penyedia indeks, dalam hal ini MSCI.
“Hal ini berada di luar kendali kami, fokus kami tetap pada memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tuturnya.
Setelah pengumuman MSCI itu, data Bursa Efek Indonesia (BEI) memperlihatkan bahwa saham BREN terpantau anjlok 19,94% ke level Rp7.025 per saham atau menyentuh level auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan, Jumat (7/2/2025).
Di sisi lain, Hendra mengatakan BREN belum punya agenda penggalangan dana bersifat ekuitas dalam waktu dekat. Hendra beralasan BREN berada dalam posisi modal yang kuat untuk menopang program ekspansi saat ini.
“Kami tidak memiliki program penggalangan dana bersifat ekuitas dalam waktu dekat ini,” kata bos BREN itu.
Seperti diketahui, BREN bakal mencatat tambahan kapasitas energi dari proyek geotermal sekitar 41 MW tahun ini.
Tambahan kapasitas listrik itu mengambil porsi 4,62% dari total kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) yang telah beroperasi saat ini sebesar 886 MW.
Dengan demikian, kapasitas listrik panas bumi yang dioperasikan BREN bakal naik ke level 907 MW.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.