Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Antam (ANTM) Menghijau Usai Produksi dan Harga Emas Pecah Rekor

Harga saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) terpantau menghijau pada perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2025) usai harga harga dan produksi emas Antam pecah rekor.
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menguat 1,81% atau 25 poin ke level Rp.1405 per lembar pada perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2025), usai produksi dan harga emas Antam menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Berdasarkan data BEI hingga pukul 14.14 WIB, saham ANTM menguat 25 poin atau 1,81% ke level Rp1.405 per saham. Sepanjang awal perdagangan hari ini, ANTM bergerak di rentang Rp1.395 hingga Rp1.420 per lembar. Kendati begitu, sepanjang tahun berjalan 2025, saham ANTM masih terkoreksi 9,06%.

Harga emas batangan 24 karat ANTM pecah rekor ke posisi tertingginya Rp1.650.000 per gram pada perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2025). Hal itu seiring kenaikan harga emas dunia yang sempat menyentuh level tertinggi yang sebelumnya tercapai pada masa pandemi.

Melansir Reuters, pada perdagangan penutupan Senin (3/2/2025), harga emas di pasar spot menguat 0,8% ke US$2.818,99 per troy ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi US$2.830,49. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup menguat 0,8% ke US$2.857,10.

Ditengah penguatan harga emas, ANTM sebelumnya juga melaporkan kenaikan penjualan emas sepanjang tahun 2024. Emiten tambang pelat merah itu tercatat membukukan penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah perusahaan sebesar 43.776 kilogram (kg) atau 43,77 ton.

Volume penjualan emas itu setara dengan 1.407.431 troy ounces. Realisasi itu meningkat 68% dibandingkan dengan 2023 yang tercatat sebanyak 26.129 kg atau 840.067 troy ounces.

“Seiring dengan peningkatan permintaan dalam negeri dan keberhasilan strategi pemasaran yang inovatif, Antam mencatatkan pencapaian kinerja penjualan komoditas emas yang impresif, tertinggi sepanjang sejarah perusahaan,” tulis manajemen ANTM lewat laporan yang dipublikasikan Jumat (31/1/2025).

Di sisi produksi, Antam mencatat volume produksi emas sebanyak 1.019 kg atau 32.762 troy ounces atau lebih rendah dari realisasi 1.208 kg atau 38.838 troy ounces pada 2023.

Kendati demikian, harga saham ANTM cenderung melemah 9,06% sejak awal tahun. Harga saham ANTM sempat menyentuh level Rp1.380 per saham pada 3 Februari 2025.

Antam menjabarkan bahwa kenaikan harga emas dunia pada 2024 yang didorong oleh faktor makroekonomi global dan kondisi geopolitik turut mendorong peningkatan permintaan domestik.

Lebih lanjut, strategi penjualan emas Antam berfokus pada pangsa pasar domestik.

Alhasil, ANTM disebut mampu mempertahankan posisi di pasar sebagai top op mind pilihan masyarakat Indonesia dalam berinvestasi emas yang berimbas terhadap peningkatan penjualan perusahaan ke level tertinggi sepanjang sejarah.

“Pada 2025, Antam memasitkan keandalan operasi melalui peluang sourcing emas di domestik, serta jejaring penjualan yang beragam, serta tersebar luas untuk mendukung pertumbuhan kinerja yang lebih baik.” 

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper