Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) lanjut menguat 6,40% pada perdagangan hari ini, Senin (3/2/2025), usai Bursa Efek Indonesia memasukkan emiten sektor kelapa sawit tersebut dalam daftar saham Unusual Market Activity (UMA) akibat pergerakan saham yang liar.
Mengutip data RTI, saham SSMS tercatat menguat 6,40% atau 130 poin ke level Rp2.160 per lembar pada perdagangan hari ini, hingga pukul 14.32 WIB. Adapun, kapitalisasi pasar SSMS hingga siang ini terpantau naik ke posisi Rp20,67 triliun.
Secara akumulasi, kinerja saham SSMS terpantau mengalami kenaikan yang signifikan. Dalam kurun waktu sepekan, SSMS telah melambung sebesar 72,80%. Sementara sepanjang tahun berjalan 2025, investor CBDK dimanjakan dengan kenaikan saham sebesar 78,51%.
Sebelumnya, P.H Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Danny Yuskar Wibowo melalui pengumuman Peng-UMA-00037/BEI.WAS/01-2025 menyebut pihak Bursa memantau saham SSMS lantaran adanya kenaikan harga saham yang di luar kebiasaan. Meski demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pasar Modal.
“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham SSMS yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity,” ujar Danny dalam keterangan resmi, Jumat (31/1/2025).
Dia mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham SSMS. Selain itu, dia menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen SSMS atas permintaan konfirmasi Bursa.
Baca Juga
Investor juga diminta untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi SSMS. Kemudian diharapkan agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila SSMS belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Investor juga dihimbau agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi.
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham SMSS tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” pungkas Danny.