Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol lebih dari 2% pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (3/2/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka ke posisi 7.087,75, dan kemudian melemah 1,22% menuju ke posisi 7.022,23 pada pukul 09.05 WIB. Lalu, IHSG makin terkoreksi 2,29% ke posisi 6.946 pada pukul 11.30 WIB.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan bahwa IHSG terkoreksi karena terkena dampak dari akan penetapan tarif impor Amerika Serikat (AS).
"Koreksi dari IHSG diperkirakan sebagai imbas dari AS yang menerapkan tarif impor sebesar 25% untuk Meksiko dan Kanada, serta 10% untuk China yang telah ditetapkan pada Sabtu lalu (1/2/2025)," katanya saat ditanyai Bisnis, Senin (3/2/2025).
Dia mengatakan emiten-emiten big caps seperti saham perbankan dan saham properti seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) membebani pergerakan IHSG pada hari ini.
Ke depannya, Herditya memperkirakan ada dua skenario yang memungkinkan terjadi untuk IHSG ke depan.
"Pada worst case skenario, apabila IHSG break 6.931 maka kami perkirakan akan berlanjut koreksi ke 6.742-6.853," ujarnya.
Namun sebaliknya, Herditya menjelaskan bahwa apabila IHSG mampu bertahan di atas support, maka masih berpeluang menguat dan bergerak ke level 7.029-7.182.
Adapun, Presiden AS Donald Trump akan mulai memberlakukan tarif impor tinggi dari tiga mitra dagang utama AS, yaitu Kanada, Meksiko, dan China pada Selasa (4/2/2025).
Barang-barang yang diekspor oleh Kanada dan Meksiko ke AS akan dikenakan tarif 25%, sedangkan komoditas dari China yang sudah dikenai berbagai bea masuk bakal ditambahi tarif 10%.
Sementara itu, MNC Sekuritas memberi rekomendasi saham-saham yang dapat dicermati oleh investor pada perdagangan hari ini, di antaranya, BRIS, BBRI, dan INKP.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.