Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia ditutup menguat pada Kamis (30/1/2025) setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan seperti yang diharapkan.
Berdasarkan data Bloomberg, bursa Jepang ditutup menguat dengan indeks Topix naik 0,23% ke level 2.781,93. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup naik 0,55% ke level 8.493,70.
Kenaikan pada pasar tersebut mendorong indeks regional naik sekitar 0,2%. Namun, likuiditas di kawasan Asia tipis, mengingat banyak pasar saham yang tutup karena liburan Tahun Baru Imlek.
Investor memiliki banyak hal untuk dicerna dari sesi perdagangan AS — tetapi tidak ada yang menunjukkan arah yang jelas untuk saham.
Keputusan Federal Reserve untuk menahan suku bunga sudah diharapkan secara luas, dan pendapatan dari International Business Machines Corp., Meta Platforms Inc., Microsoft Corp., dan Tesla Inc. beragam.
Hal itu membuat investor mencari peristiwa lokal untuk menopang keputusan perdagangan mereka selama sesi perdagangan Asia. Pidato oleh Deputi Gubernur Bank of Japan Ryozo Himino menjadi fokus pelaku pasar untuk mencari tanda-tanda nada hawkish setelah BOJ menaikkan suku bunga pekan lalu.
Baca Juga
Nilai mata uang yen menguat hingga 0,6% terhadap dolar AS karena para pedagang uang cepat memasang taruhan pada mata uang tersebut.
Namun, pernyataan Himino tampaknya mengandung nada hati-hati, dengan bankir sentral tersebut menyertakan peringatan bahwa BOJ akan menaikkan suku bunga jika prospek ekonomi terwujud.
Pergeseran posisi pada sektor AI telah mewarnai minggu ini di pasar global. Hal tersebut menyusul aksi jual yang dipicu oleh berita bahwa perusahaan rintisan AI asal China, DeepSeek, telah membuat lebih banyak kemajuan dari yang diharapkan pada modelnya sendiri.
Saham SoftBank Group Corp. bergejolak akibat berita terkait AI, setelah laporan bahwa perusahaan tersebut sedang mempertimbangkan investasi hingga $25 miliar di OpenAI, mitranya dalam usaha patungan Project Stargate.
Saham SoftBank turun sebanyak 2,1% sebelum memangkas sebagian kerugiannya, tetapi berita tersebut membantu mengangkat sentimen untuk saham teknologi secara lebih luas.
“Berita SoftBank memberikan sedikit kelegaan dan pasar bereaksi positif karena akhirnya ada angka investasi yang diumumkan, membuat proyek tersebut lebih konkret,” kata Takehiko Masuzawa, kepala perdagangan ekuitas di Phillip Securities Japan.