Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengaku telah menyiapkan strategi untuk mengimbangi antara rencana investasi dengan kenaikan target dividen ke kas negara yang dibayarkan pada 2025.
Merujuk Peraturan Presiden (Perpres) No. 201/2024 tentang Rincian APBN 2025, realisasi pendapatan dari dividen perusahaan pelat merah dipatok sebesar Rp90 triliun. Nilai itu naik sekitar 4,85% dari target 2024 yakni Rp85,84 triliun.
VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko menuturkan bahwa manajemen berkeyakinan dapat berkontribusi terhadap setoran dividen. Seiring hal itu, dia juga memastikan strategi perseroan telah dirancang untuk menjaga keseimbangan antara kenaikan dividen dengan rencana investasi pada 2025.
“Kinerja keuangan hingga kuartal III/2024 memberikan sinyal positif. Ini menunjukkan target dividen ke pemerintah tetap bisa terpenuhi sambil melanjutkan rencana capex untuk investasi,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Dia juga menyatakan bahwa alokasi laba bersih juga telah disusun untuk memastikan rencana investasi tetap berjalan tanpa mengganggu target dividen. Di samping itu, strategi investasi telah dimasukkan dalam rencana bisnis perusahaan.
Ketika dikonfirmasi terkait rasio pembayaran dividen untuk tahun ini, Andri tidak dapat menyebutkan secara gamblang. Namun, dia hanya memastikan bahwa rasio pembayaran tidak akan berbeda jauh dari tahun lalu.
“Angkanya belum bisa kami keluarkan sekarang, akan diumumkan menjelang RUPS. Namun, proporsinya tidak akan jauh berbeda dari tahun lalu,” kata Andri.
Jika dilihat selama 10 tahun ke belakang, Telkom merupakan salah satu perusahaan BUMN yang tidak pernah absen membagikan dividen. Selain itu, dividend payout ratio TLKM juga tidak pernah kurang dari 60%.
Emiten pelat merah ini telah menebar dividen untuk tahun buku 2023 mencapai 72% dari laba bersihnya atau sejumlah Rp17,68 triliun kepada pemegang saham. Dividen yang ditebar itu setara dengan Rp178,5 per saham.
Mengacu pada tahun buku 2023, Telkom telah meraup laba bersih Rp24,56 triliun, naik 18,34% secara tahunan (year on year/YoY). Adapun, pendapatan perseroan mengalami kenaikan sebesar 1,3% YoY menjadi Rp149,2 triliun pada 2023.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan periode Januari-September 2024, TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp112,21 triliun. Pendapatan ini naik tipis 0,88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp111,23 triliun.