Bisnis.com, JAKARTA — Shikoku Electric Power Inc atau Yonden resmi menyerap 25% saham PT Hero Global Investment Tbk. (HGII) selepas penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) rampung, Kamis (9/1/2025) lalu. Nilai transaksi akuisisi saham itu mencapai Rp325 miliar.
Presiden Direktur HGII Robin Sunyoto mengatakan transaksi itu sepenuhnnya menggunakan harga penawaran saat debut IPO. Seperti diketahui, HGII menetapkan harga IPO sebesar Rp200 per saham kala itu.
“Nilai transaksi sama dengan saat IPO,” kata Robin saat konferensi pers selepas penandatanganan jual beli saham di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Robin mengatakan kemitraan dengan Yonden bakal membantu perseroan untuk memperluas kapasitas setrum bersih dan jangkauan bisnis HGII mendatang.
“Melalui dukungan kemitraan dari Yonden, HGII berkomitmen memperluas portofolio energi terbarukan hingga mencapai 100 MW pada tahun 2031,” kata Robin.
Yonden merupakan perusahaan terbuka di Tokyo Stock Exchange dengan kode saham TYO:9507 yang bergerak di bidang pembangkitan sekaligus penjualan listrik di wilayah Shikoku, Jepang.
Baca Juga
Lewat anak usahanya SEP International Netherlands B.V. (SEPI), Yonden telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan pemegang saham pengendali HGII pada 8 November 2024.
SEPI bergabung menjadi salah satu pemegang saham HGII melalui transaksi jual beli sebagian saham milik pemegang saham pengendali.
Setelah transaksi tersebut, pemegang saham pengendali tetap memiliki pengendalian atas HGII dengan kepemilikan mayoritas sebesar 55% dan SEPI sebesar 25%.
Sementara itu, General Manager International Business and Cooperation Department Yonden Kazuichi Ikeda mengatakan HGII memiiki prospek bisnis yang menarik.
Apalagi, kata Kazuichi, HGII tengah mengembangkan sejumlah proyek energi baru terbarukan (EBT).
“Kami menilai HGII sebagai perusahaan menjanjikan yang mampu tumbuh secara berkelanjutan sehingga Yonden memutuskan untuk berinvestasi di HGII,” kata Kazuichi.
HGII memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 MW, dan PLTM Parmonangan-2 kapasitas 10 MW yang berlokasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
PLTM Parmonangan-1 dikelola anak perusahaan HGII, PT Seluma Clean Energy (SCE) dan PLTM Parmonangan-2 dikelola anak perusahaan HGII, PT Bina Godang Energi (BGE).
Pembangkit energi terbarukan ini dioperasikan melalui perjanjian jual beli listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
HGII juga turut berinvestasi dengan saham minoritas melalui PT Pelita Prima Energi Semesta (PPES) pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu kapasitas 3 MW yang dikelola PT Pasadena Biofuels Mandiri berlokasi di Provinsi Riau.
“Dengan memanfaatkan keahlian dan teknologi kami dalam konstruksi, operasi, dan pemeliharaan proyek-proyek energi terbarukan sejak tahap pengembangan awal, kami percaya dapat berkontribusi untuk meningkatkan profitabilitas HGII,” kata Kazuichi.